POSO, MERCUSUAR – Warga Desa Sangira, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, mempertanyakan proses pembuatan tenda desa yang menggunakan Dana Desa (DD) tahun 2016, tapi hingga saat ini pengadaannya belum ada.
Dari pengakuan sejumlah warga, pengadaan tenda desa tersebut sudah merupakan kesepakatan antara warga dan Pemerintah Desa (Pemdes) Sangira. Adapun pengadaannya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sangira.
Menurut salah seorang perangkat Desa Sangira yang enggan namanya di korankan, tahun 2016 pemdes telah mengalokasikan anggaran Rp150 juta ke Bumdes Sangira. Salah satu agenda kegiatan, berupa pengadaan tenda desa. Namun sejak itu kabar terkait pengadaan tenda tersebut akhirnya sirna.
Keterangan warga maupun pengurus BUMDes, pengadaan tenda itu diadakan oleh Kepala Desa (Kades) Sangira, Hans Tandawuya.
Hal itu dibuktikan dengan sejumlah kerangka tenda yang sampai saat ini masih tersimpan di belakang rumah kades.
“Sudah 2 tahun yang terlihat hanya kerangka tenda. Tendanya sendiri sampai sekarang belum ada,” ungkapnya pada Media ini.
Selain itu, warga juga mempertanyakan sikap kades yang dengan sendiri melaksanakan pengadaan tenda desa tersebut. “Apakah dibenarkan kalau kades sendiri yang mengadakan pembuatan tenda tersebut?” tuturnya.
Kades Sangira, Hans Tandawuya dikonfirmasi Media ini via handphone menyatakan kalau ia justru mempertanyakan sikap pengurus BUMDes yang dinilai tidak kooperatif saat ingin diajak pertemuan untuk membahas perihal pembuatan tenda desa itu.
“Silahkan tanyakan pada pihak pengurus BUMDes,” tandas kades.
Bahkan ia berkilah, jika pihak BUMDes yang terkesan mencari-cari kesalahannya selaku kades. “Saya tahu orang sudah melaporkan hal ini,” ungkapnya.
Disinggung terkait pembuatan tenda yang dilakukan olehnya, kades membenarkannya.
Bahkan ia mengatakan sudah memesan sejumlah bahan, seperti terpal dari Makassar untuk penyempurnaan pembuatan tenda desa tersebut. ULY