Warga Sayo Minta Pelayanan Ditingkatkan

FOTO PDAM POSO

POSO, MERCUSUAR – Sejumlah warga Kelurahan Sayo, Kecamatan Poso Kota Selatan mengeluhkan pelayanan air bersih oleh PDAM Poso, karena terkadang tidak memperoleh air untuk keperluan sehari-hari. Mulai dari debit air yang kecil, hingga jadwal buka tutup air yang kadang tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan, menjadi persoalan yang dikemukakan warga Sayo.

Hal itu disampaikan warga Kelurahan Sayo dihadapan Direktur PDAM Poso, Lindon Lagamu ST,MT yang melakukan rapat koordinasi dengan warga di aula kantor Kelurahan Sayo, Selasa (6/8/2019).

“Sebaiknya jika distribusi air tidak jalan, PDAM Poso seharusnya memberi penyampaian terlebih dahulu agar kami sebagai warga bisa menampung air untuk mengantisipsi air tidak jalan. Kalau ada pembertahuan warga juga tidak akan bertanya-tanya mengapa air tidak jalan,” ujar Ketua RW 01 Kelurahan Sayo, Kisman saat pertemuan.

Warga juga meminta kepada PDAM, jika air tidak jalan dalam beberapa hari PDAM menyiapkan mobil tangki air, agar warga tidak kesulitan air bersih. 

Menanggapi keluhan warga, Lindon mengatakan semua masukan dan keluhan itu akan menjadi perhatian bagi perbaikan kinerja pelayanan PDAM Poso kedepan.

“Kita turun langsung melakukan pertemuan dengan warga, selain ingin mendengar langsung permasalahan yang ada, juga ingin menyampaikan penyebab kendala air kadang tidak terdistribusi dengan baik, agar masyarakat tidak bertanya-tanya,” ujarnya.

Dijelaskannya, berbagai pembenahan terus dilakukan PDAM Poso, baik secara internal managemen maupun soal jaringan distribusi. “Baru baru ini kami melakukan pembersihan jaringan pipa air. Karena umur pipa juga sudah lama, banyak terdapat endapan atau sedimentasi di dalam pipa, sehingga harus dibersihkan. Ini juga menjadi salah satu penyebab debit air kecil atau bahkan tidak jalan sama sekali. Kami juga mendeteksi pipa satu demi satu untuk melihat jika ada kebocoran. Ibaratnya sama dengan mencari kutu,” terangnya.

Ia meminta agar masyarakat memahami kondisi PDAM Poso saat ini yang masih menggunakan sistem pompanisasi hingga sangat bergantung pada aliran listrik. “Jadi kalau listrik padam, maka air juga tidak bisa jalan,” tuturnya.

Intinya, kata Lindon, semua masukan dan keluhan masyarakat menjadi masukan penting bagi evaluasi kinerja demi peningkatan pelayanan air minum kepada masyarakat. ULY

Pos terkait