POSO, MERCUSUAR – Zoological Community of Celebes (ZCC) Sulawesi Tengah mengajak siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Dulumai Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten Poso, untuk ikut andil menjaga kelestarian hewan akuatik, yakni kerang endemik (corbicula possoensis) yang hidup di sekitar perairan Danau Poso.
Dalam sosialisasi dengan Pemdes Dulumai, masyarakat, dan para siswa di Desa Dulumai, Minggu (4/5/2025), Ketua Divisi Riset ZCC Sulteng, Diky Dwiyanto memaparkan terkait berbagai macam aspek biologi dari kerang endemik tersebut.
Penjelasan tersebut meliputi taksonomi hewan yang tergolong dalam kelas Bivalvia (bi=dua, valve=cangkang) dan famili cyprinidae itu. Selanjutnya, peranannya dalam ekosistem perairan tawar, distribusinya di Danau Poso, serta ancaman yang dapat menurunkan populasi di habitat aslinya.
“Setelah sosialisasi, para siswa kami ajak untuk ikut melihat langsung kerang endemik ini di habitat aslinya, dengan menggunakan alat snorkel. Mereka terlihat sangat antusias,” ujar Diky, dalam keterangannya, Minggu (4/5/2025).
Ia menjelaskan, sosialisasi tersebut bertujuan sebagai upaya penyadartahuan kepada masyarakat, terhadap pentingnya menjaga salah satu kerang endemik di Danau Poso.
“Dalam sosialiasi, Pemdes Dulumai dan masyarakat setempat bersedia ikut andil untuk menjaga kelestarian kerang endemik tersebut. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih,” ucap Diky.
Bahkan, ke depannya Pemdes Dulumai bersedia untuk memberlakukan Peraturan Desa (Perdes) terkait perlindungan terhadap eksploitasi hewan endemik secara berlebihan. Termasuk pencemaran danau yang dapat berkontribusi pada kepunahan hewan tersebut.
“Saat ini, masyarakat Desa Dulumai sudah mengetahui pentingnya upaya konservasi secara umum, terutama dalam hal menjaga ekosistem Danau Poso. Itu dibuktikan, dengan tidak adanya aktivitas yang mencemari danau,” ungkap Diky.
Meskipun demikian, katanya, masyarakat masih perlu diberi informasi terkait peranan dan fungsi, khususnya upaya pelestarian kerang endemik tersebut. Hal itu dilakukan, karena masyarakat sudah mengetahui ada beberapa hewan, termasuk kerang, yang memiliki prospek sebagai bahan kerajinan tangan dan obat.
Paling Cocok sebagai Lokasi Pelestarian
Diky juga menuturkan, berdasarkan survei awal penelitian yang telah dilakukan di sejumlah lokasi sekitar Danau Poso, pihaknya menemukan kelimpahan kerang tertinggi dan didukung tipe substrat yang berupa pasir halus serta berlumpur, hanya berada di Desa Dulumai.
“Desa Dulumai sangat cocok sebagai lokasi pelestarian kerang endemik ini. Sebab, didukung tipe substrat yang berupa pasir halus dan berlumpur. Sehingga, sangat cocok bagi kerang yang memiliki sifat hidup dengan cara membenamkan diri dalam pasir,” ujarnya.
Olehnya, ia menitipkan harapan kepada masyarakat dan pelajar yang sudah mengenal pentingnya keberadaan hewan endemik tersebut. Agar dapat terus menjaga serta melestarikannya sebagai kekayaan hayati Danau Poso, yang menjadi kebanggaan Sulawesi Tengah, bahkan Indonesia secara umum.
“Untuk diketahui, sosialisasi ini sepenuhnya diinisiasi oleh ZCC Sulteng, yang mendapat dukungan dari Mohammed Bin Zayed (MBZ) Species Conservation Fund. Dalam pelaksanaannya kami melibatkan Pemdes, masyarakat umum, dan pelajar. Bahkan, kami turut mengundang PT Poso Energy, sebagai upaya untuk mendiskusikan bagaimana pengaruh operasi bendungan PLTA terhadap fluktuasi level permukaan air danau,” ujar Diky.
Eksplorasi Sebelum Sosialisasi
Sementara itu, Wahyuni selaku leader dan anggota ZCC Sulteng mengatakan, sebelum sosialisasi, pihaknya telah menggelar eksplorasi hewan akuatik (kerang corbicula possoensis) di peraiaran Desa Dulumai. Kegiatan yang dirangkaikan dengan Focus Group Disccusion (FGD) berlangsung selama empat hari pada 11—14 April 2025.
“Sebelum dimulainya pelaksanaan eksplorasi, terlebih dahulu kami melakukan survei populasi corbicula possoensis di banyak tempat di pinggiran Danau Poso. Itu dilakukan sejak Desember 2024 lalu,” kata Wahyuni.
Dia menuturkan, kerang corbicula possoensis merupakan kekayaan hayati milik Danau Poso yang mempunyai peranan penting pada ekosistem perariran. Selain sebagai filter feeder (saringan hidup) yang menjaga kejernihan dan kesehatan perairan, kerang tersebut juga sebagai sumber makanan bagi ikan dan hewan akuatik lainnya. AFL