SIGI, MERCUSUAR – Banjir bandang menghantam Kecamatan Kulawi dan Kecamatan Gumbasa, mengakibatkan 4 rumah hanyut, 4 unit rumah rusak berat, satu warga dinyatakan hilang, dan tiga titik ruas jalan nyaris putus, tergerus luapan banjir, kayu log menumpuk di badan jalan, serta empat kecamatan, terancam terisolir, Senin (29/4/2019). Kendaraan roda empat, hanya bisa sampai di Desa Omu, Kecamatan Gumbasa.
Parahnya lagi, beberapa tiang listrik tumbang, yang mengakibatkan empat kecamatan, di Kabupaten Sigi, Kecamatan Gumbasa, Kulawi, Kulawi Selatan dan Pipikoro, tidak mendapat suplai.
Menurut Thamrin, warga Desa Tuva, mulanya banjir datang sekitaran pukul 19.00 WITA. Saat itu debit air masih menyentuh dapur warga, dan sekitaran pukul 23.00 WITA, banjir semakin membesar, dan membawa material kayu log, serta menghanyutkan rumah dan juga menggerus badan jalan.
“Luapan sungai, yang menggerus bahu jalan dan pemukiman, karena jalur sungai mengalami perubahan, karena jalur yang sebenarnya, sudah menjadi areal perkebunan. Ditambah lagi, material kayu log, yang terbawa banjir, menumpuk di kompleks pemukiman dan menutup badan jalan,” ujarnya.
Jika hujan lebat terus mengguyur, kata Thamrin, jalanan banyak putus, sehingga mengakibatkan puluhan desa hingga di kecamatan paling ujung, tidak mengakses jalan, untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bahkan kata Tamrin, saat ini, harga BBM sudah mulai naik.
Saat ini, belum ada bantuan yang datang ke lokasi banjir. Hujan lebat masih terus mengguyur, dikhawatirkan jika sampai Selasa (30/4/2019), akses jalan terputus total, dan masyarakat terancam terisolir.
Saat ini, tim MDMC Sulteng, sudah melakukan asesment, ke lokasi bencana banjir. Hasil dari asesment, warga membutuhkan selimut, tenda, pakaian layak pakai. Hingga saat ini, Senin (29/4/2019) pukul 19.45 WITA, hujan masih lebat dan debit air bertambah. Bahkan tim asesment dari MDMC Sulteng, nyaris terjebak di lokasi akses jalan yang nyaris putus.
“Insya Allah, kami akan membangun pos pelayanan secepatnya di Desa Tuva, karena tadi (kemarin, red) kami sudah melakukan assessment,” ujar Sultan, anggota bidang Tanggap Darurat, pimpinan MDMC Sulteng. NDA