SIGI, MERCUSUAR – Windi (12), seorang bocah kelas V sekolah dasar (SD) di Desa Ramba, Kecamatan Dolo Selatan diakui sulit beraktivitas dalam kesehariannya, karena memiliki bobot atau berat badan yang tidak normal. Di usianya ke 12 tahun, Windi telah memiliki bobot seberat 1,5 kwintal atau 150 kilogram (kg).
Putri dari pasangan Ruhmin dan Elfa ini pun kesulitan berbaur dengan teman-teman sebayanya, karena kelebihan berat badan. Elfa mengaku kondisi kelebihan berat badan tersebut dimulai sejak Windi berumur dua tahun.
“Saat lahir kondisi berat badannya normal seperti bayi pada umumnya. Tapi nanti mulai umur dua tahun ke atas, Windi mulai semakin gemuk. Padahal sehari-hari dia makan seperti biasa. Tidak ada bedanya dengan makanan yang kami makan,” jelas Elfa, Minggu (8/6/2018) saat dihubungi melalui pesan singkat.
Sementara menyangkut faktor keturunan, Elfa mengaku hal itu kemungkinannya kecil. Mengingat Ruhmim dan ia tidak memiliki berat badan yang lebih seperti Windi.
“Saya rasa bukan faktor keturunan, mungkin sudah kehendak Tuhan,” katanya.
Lanjutnya, Windi bukan hanya kesulitan beraktivitas, tapi juga sulit menyesuaikan pakaian, termasuk seragam sekolah.
“Tidak ada seragam sekolah yang dijual yang sama ukurannya dengan badannya Windi, jadi harus dijahit sendiri. Begitu pun baju sehari-harinya,” sambungnya.
Kelebihan berat badan juga dialami adik kandung Windi, Nurul Asifa (4). Saat ini bocah berumur empat tahun itu sudah memiliki bobot 45 kilogram.
“Nurul juga lahirnya normal, tapi semakin lama semakin gemuk. Dia susah juga bermain, sedikit-sedikit capek dan tidak lincah bergerak,” ujarnya.
Elfa berharap ada solusi agar kedua putrinya bisa berkurang berat badannya. BAH