PALU, MERCUSUAR – Pelaksanaan budidaya ternak lebah berbasis kelapa dinilai dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Hal itu menjadi salah satu Program Kemitraan Masyarakat (PKM) oleh dosen perguruan tinggi di Sulteng.
PKM tersebut dilaksanakan oleh Dr. Syahruddin Hattab bersama Dr. Daswati, di Desa Salubomba Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala. Tujuan pelaksanaan program tersebut, di antaranya adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pascabencana di desa tersebut.
Ketua Tim Pelaksana Kegiatan, Dr. Syahruddin Hattab, di Palu, Rabu (7/7/2021) menjelaskan, ternak budidaya lebah yang dilakukan di sekitar tanaman kelapa dapat meningkatkan produksi kelapa hingga 50-80 persen.
“Proses penyerbukan yang terbaik adalah melalui (perantara) lebah, dibanding dengan serangga lainnya,” kata dia.
Selain itu, proses tersebut dapat menghasilkan produk madu dengan harga yang cukup tinggi yakni Rp10.000 hingga Rp150.000 per botol, serta pemasarannya cukup mudah.
Syahruddin melanjutkan, kegiatan PKM tersebut telah berkembang dari 10 kotak koloni menjadi 23 kotak koloni melalui proses pemasangan kotak jebakan.
“Jadi kelompok budi daya lebah telah berhasil mengembangkan koloninya sebanyak 13 kotak koloni,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Pengabdian Masyarakat yang didanai dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek yang diperuntukkan untuk dosen melalui skim PKM tahun 2021.
“PKM ini telah melakukan panen perdana sebanyak 4 kotak koloni, dengan hasil 4 botol madu lebah. Akhir bulan ini akan dilakukan panen kedua, yang diperkirakan dari 10 kotak koloni dan diprediksi 10 botol dengan nilai Rp1.000.000 dalam 2 pekan,” pungkasnya. IEA