SIGI, MERCUSUAR – Dalam memanfaatkan peluang perpindahan ibu Kota negara ke Kalimantan Timur (Kaltim), pemerintah daerah harus siap untuk melakukan penguatan-penguatan guna mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di Kabupaten Sigi melalui ekonomi kerakyatan.
Penguatan yang dilakukan, yaitu penguatan kelembagaan, penguatan kualitas hasil produk, penguatan pangsa pasar hingga penguatan sarana dan prasana, guna menunjang pemasaran hasil alam.
Demikian disampaikan Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta saat pertemuan koordinasi penguatan ekonomi kerakyatan dalam menangkap peluang dan tantangan pemindahan Ibu Kota Negara ke Kaltim yang turut dihadiri Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Lukman Wahyu Hariyanto di Aula Kantor Bupati Sigi Sementara di Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Senin (7/10/2019).
Demikian rilis yang diterima wartawan Media ini dari Bagian Humas Pemkab Sigi, Selasa (8/10/2019).
Menurutnya, dalam rangka mempersiapkan diri untuk menyambut perpindahan Ibu Kota Negara ke Kaltim, maka perlu adanya pembahasan penguatan ekonomi dalam menangkap peluang tersebut.
“Kabupaten Sigi memiliki wilayah sangat strategis, mengingat Sigi memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Diharapkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dapat membuat sebuah rencana strategis terkait penguatan tersebut,” ujar Bupati.
Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Lukman Wahyu Hariyanto mengatakan Kabupaten Sigi sangat berpotensi untuk menjadi daerah penyokong hasil pertanian ataupun perkebunan ke Ibu Kota Negara baru di Kaltim. Mengingat Sigi sangat strategis yang langsung bersebrangan dengan Provinsi Kaltim.
Olehnya, Kapolda menyarankan pada pemkab dan para petani di Sigi untuk mengembangkan jenis pertanian yang belum ada di Sigi dan memiliki nilai jual tinggi, seperti tanaman jengkol dan pete.
“Diharapkan guna menyangga proses dan pemasaran hasil pertanian di Kabupaten Sigi, pemerintah daerah dapat membangun infrastruktur yang diperlukan, seperti akses jalan dan saluran irigasi pertanian,” imbau Kapolda. AJI/*
