SIGI, MERCUSUAR – Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta menerima penghargaan dalam bidang pengendalian penduduk atau Manggala Karya Kencana yang diserahkan pada puncak kegiatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke XXV di Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
Demikian dikatakan Wakil Bupati (Wabup) Sigi Paulina saat mewakili Bupati Sigi menerima penghargaan tersebut melalui rilis yang dikirimkan Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sigi, Senin (9/7/2018).
Menurut Wabup Bupati, ada 21 orang yang Gubernur dan Bupati/Walikota menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan, serta 74 Gubernur dan Bupati/Walikota menerima penghargaan Manggala Karya Kencana.
Sementara itu, untuk penghargaan Wira Karya Kencana diberikan kepada empat profesi, penghargaan Dharma Karya Kencana diberikan kepada 17 mitra kerja dan penghargaan Cipta Karya Kencana diberikan kepada dua mitra kerja.
“Lima penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani,” ujar Wabup.
Harganas ke XXV dengan tema ‘Cinta Keluarga Cinta Terencana’ bertujuan meningkatkan peran serta pemerintah dan pemerintah daerah, mitra kerja dan swasta tentang pentingnya penerapan delapan fungsi keluarga.
Kedelapan fungsi keluarga itu, meliputi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, serta lingkungan dan pembentukan karakter sejak dini untuk mewujudkan pelembagaan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
“Momentum Harganas adalah kita diingatkan kembali akan pentingnya keluarga sebagai tempat persemaian putra-putri kita dalam membangun karakter dan menanamkan nilai-nilai sosial budaya didalam keluarga yang akhirnya kemasyarakat, guna menciptakan nilai-nilai kepribadian yang akhirnya dapat membentuk nilai-nilai luhur bangsa,” kata Wabup mengutip pernyataan Menteri Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Olehnya, harus dilestarikan oleh segenap anggota keluarga agar menjadi suatu kekuatan dalam keluarga, baik dibidang kesehatan, ekonomi, sosial dan budaya sebagai wahana yang tangguh demi terwujudnya ketahanan keluarga hingga terwujud ketahanan nasional. AJI/*