SIGI, MERCUSUAR – Tim Bantuan Medis (TBM) AXIS Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako (Untad) menggelar Penyuluhan Kanker Payudara dan Bakti Sosial Akbar di Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Minggu (16/11/2025).
Kegiatan Kali ini, menghadirkan narasumber serta tenaga medis ahli dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai deteksi dini kanker payudara.
Penyuluh dr. Yusfitaria Alvina, Sp.B., Subsp. Onk(K), MARS., M.Kes, adalah satu-satunya dokter onkologi perempuan di Sulawesi Tengah, sebagai pembicara utama penyuluhan. Selain itu, layanan pemeriksaan USG payudara oleh dr. Ria Sulistiana, M.Kes., Sp.Rad. Pelayanannya difasilitasi Klinik Utama Parahita Diagnostic Center.
Pembina TBM AXIS, dr. Imtihanah Amri, M.Kes., Sp.An-KIC, juga menegaskan, edukasi kesehatan seperti ini sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kedokteran kepada masyarakat. Sekaligus mengingatkan masyarakat akan bahaya kanker payudara, jika tidak ditangani sedini mungkin.
“Bakti sosial ini, sebagai sosialisasi dan memberikan pengetahuan serta mengajak masyarakat untuk memeriksakan diri. Deteksi dini bahaya kanker, sebelum terlanjur parah,”ungkap Imtihanah.

Senada dengan ketua panitia pelaksana, Andi Ahmad Chairil Furqan mengatakan, masyaraakat sangat antusias dalam bakti sosial di Desa Kotapulu, Dolo. Dimana sekira 200 pasien sirkumsisi atau sunatan massal, ditambah pasien ikut penyuluhan kanker sekira 30 orang ikut berpartisipasi.
Ia berharap, kegiatan tahunan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara serta mendorong gaya hidup sehat sebagai langkah pencegahan.
Smentara itu, suksesnya kegiatan tidak lepas dari dukungan penuh dari pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako, yakni Dekan FK Untad, Dr. dr. M. Sabir, M.Si, serta Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Dr. dr. Ressy Dwiyanti , M.Kes., Sp.FM.
Selain penyuluhan dan USG gratis, TBM AXIS juga melakukan sunatan massal.
Sekadar informasi, prevalensi kanker payudara di Indonesia menempati urutan pertama sebagai kanker yang paling banyak diderita. Menurut data Globocan 2020, tercatat 65.858 kasus baru, yang merupakan 16,6% dari total kasus kanker baru di Indonesia. Sebagian besar kasus terdeteksi pada stadium lanjut, sehingga angka kematiannya juga tinggi.
Selanjutnya, menurut data Kemenkes RI tahun 2022, angka kejadian penyakit Kanker di Indonesia adalah sebesar 136 orang per 100.000 penduduk atau berada pada urutan ke-8 di Asia Tenggara. IKI







