SIGI, MERCUSUAR – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sigi mengajak masyarakat untuk menanam kelor, mengingat budidaya tanaman itu sangat mudah karena dapat tumbuh dimana saja. Apalagi, selain untuk sayur kelor juga dapat diolah untuk obat.
Demikian dikatakan Kepala DLH Sigi Moh Afit Lamakarate, belum lama ini.
Masyarakat, lanjut Afit, juga harus dapat mengolah kelor agar memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Olehnya, Sigi sebagai salah satu daerah penghasil tanaman kelor harus kreatif mengolah kelor dan jangan hanya pada saat iven-iven tertentu, tapi dalam iven apapun.
“Apalagi saat ini Pemerintah Kabupaten Sigi melalui Dinas Lingkungan Hidup sedang melakukan budidaya tanaman kelor di Kecamatan Marawola dan Kecamatan Kinovaro,” ujar Afit.
Menurutnya, tanaman kelor dapat diolah menjadi berbagai bahan olahan seperti sayur kelor bening dan olahan yang menggunakan santan. “Kelor memiliki kandungan gizi dan khasiat tinggi, sehingga baik untuk dikonsumsi,” tuturnya.
Dikatakan Afit, orang luar mengembangkan dan membudidayakan tanaman kelor untuk keperluan obat dan konsumsi, apalagi masyarakat Sigi. Hal tersebut harus dapat memotivasi masyarakat Sigi untuk menanam bahkan membudidayakan tanaman kelor serta terus mengonsumsi sayur kelor.
Pada kesempatan itu, ia mengapresiasi beragam makanan dan minuman dari hasil olahan kelor, diantaranya kripik, teh dan puding. Hal itu perlu ditingkatkan dari segi kualitas rasa maupun kemasan, agar bisa memiliki nilai ekonomi yang lebih. “Dengan menanam kelor sama halnya mendukung program Pemerintah Kabupaten Sigi terkait Sigi hijau. Karena Sigi hijau merupakan program menanam pohon yang menyangkut penghijauan hingga juga berkaitan dengan tanaman lain untuk menjadi lahan hijau,” tutupnya.AJI