Fasilitasi Warga Bangga Produksi Keset

FOTO PRODUKSI KESET BANGGA

SIGI, MERCUSUAR – Gabungan relawan Sahabat Relawan kian intensif mengajak warga Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan untuk memproduksi keset. Keset tersebut diproduksi dari bahan kain bekas maupun pakaian bekas yang tidak terpakai.

“Sejak gempa September tahun lalu dan banjir bandang beberapa bulan lalu, stok bantuan pakaian bekas di Bangga sangat banyak dan bahkan menjadi sampah karena tak terpakai. Kami berinisiatif mengajak warga untuk mengolah pakaian bekas itu menjadi keset yang kemudian kami pasarkan,” ungkap salah satu pengelola Sahabat Relawan, Emil Bareng, Minggu (7/7/2019).

Emil menyatakan pihaknya fokus dipenanganan dan pengolahan sampah, untuk wilayah Bangga mereka masih fokus di pengolahan keset dan vas bunga plastik. “Vas bunga juga kami olah dari sampah plastik, tapi untuk saat ini kami memang lebih fokus di keset. Sejak gempa, Bangga memang menjadi daerah intervensi Sahabat Relawan terkait pengolahan sampah. Bahkan kami sudah dua kali ikutkan hasil produksi keset dan vas bunga di pameran,” tuturnya.

Menyangkut pemasarannya, ia mengaku akan berkomunikasi dengan Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta untuk memohon rekomendasi terkait pemanfaatan keset di kantor-kantor dinas lingkup Pemkab Sigi. “Kami berharap pak bupati berkenan memberi rekomendasi berupa surat edaran kepada dinas-dinas agar memanfaatkan keset yang diproduksi warga Bangga. Menurut kami keset harga Rp10 ribu tidak akan memberatkan pihak dinas-dinas, tapi hasil penjualannya sangat bermanfaat bagi masyarakat Bangga,” sambung pria asal Gorontalo itu.

Menurut Emil, kegiatan produksi keset dapat mengurangi stres masyarakat yang telah kehilangan lahan pertanian mereka akibat gempa dan banjir bandang. Selain itu, hasil penjualannya juga bisa memberi penghasilan tambahan bagi mereka. “Saat ini sudah terbentuk 16 kelompok di Bangga, dimana empat kelompok sudah aktif memamerkan hasil karya mereka. Empat kelompok itu terbagi di Posko Vumbu Langi dan Sintuvu. Kami berharap kegiatan pengolahan sampah menjadi barang produktif tetap berlangsung di Bangga. Bahkan jika memungkinkan, rencana kami ke depan juga ingin memfasilitasi pembuatan kursi dari botol plastik, pupuk kompos rumah tangga hingga paving blok dari plastik sebagai pengganti lantai keramik,” tutupnya. BAH

Pos terkait