SIGI, MERCUSUAR – Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, Makmur Muhammad Arief mengatakan dalam sejarah kebangkitan Islam, imam dan dai memiliki peran yang cukup besar dan strategis dalam upaya mencerdaskan umat.
Hal itu disampaikan Makmur, saat memberikan materi pada kegiatan pelatihan imam dan dai, yang digelar Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulteng, di Pondok Pesantren Insan Cita Indonesia, Desa Kotarindau, Kabupaten Sigi, Jum’at (24/2/23).
“Berbagai hal dibutuhkan untuk mewujudkan imam dan dai yang berkualitas, mulai dari akidah yang bersih, integritas, pengorbanan yang ikhlas, semangat yang tinggi, dan kejujuran,” kata Makmur.
Makmur menilai, imam dan dai perlu menerapkan perubahan yang nyata dalam menjalankan perannya, dimulai dair diri sendiri untuk membangun pola pikir global.
“Selanjutnya berusahalah untuk menentukan sikap yang strategis, agar dapat menjalankan syiar Islam dengan lebih optimal dan berkesinambungan,” tegasnya.
Imam dan dai, lanjut Makmur, juga dapat menjadi agen pembaharu dan teladan umat di masyarakat.
“Jadikan kehadiran imam dan dai sebagai figur Islam yang kredibel, bermasyarakat, dan membantu mengembalikan umat Islam pada pemahaman yang orisinal, sesuai dengan Islam yang rahmatan lil alamin,” ujarnya.
Makmur juga berpesan kepada para imam dan dai, agar selalu menjalankan konsolidasi personal sebagai aset terpenting dalam gerakan dakwah.
“Ingatlah, untuk selalu proaktif dalam membina umat. Lakukan pengajian rutin di Masjid, dan milikilah majelis binaan yang intens,” tandasnya. */IEA