SIGI, MERCUSUAR – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 H, penjualan pakaian bekas di sejumlah pasar tradisional di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala, cukup meningkat. Terpantau di sejumlah pasar tradisional, los-los penjualan pakaian bekas, ramai diserbu oleh warga yang berbelanja.
Seperti terpantau di Pasar Biromaru, Minggu (2/6/2019), sejumlah los pakaian bekas ramai dipadati warga. Warga sibuk memilih aneka pakaian bekas untuk pria dan wanita, seperti celana panjang, kemeja, kaos, celana puntung dan aneka jenis pakaian lainnya.
Harga yang ditawarkan juga cukup beragam. Untuk celana panjang misalnya, berkisar antara Rp10 ribu – Rp 20 ribu per lembar, sedangkan kemeja berkisar antara Rp5 ribu – Rp 15 ribu per lembar.
Aminah (28), salah seorang pembeli asal Kalukubula mengatakan, dirinya memilih membeli pakaian bekas atau yang lebih dikenal dengan nama ‘cakar’, karena selain lebih murah, kualitasnya juga menurutnya lebih baik dari pakaian baru saat ini.
“Cakar ini lebih bagus dari baju baru, tinggal dicuci dan disetrika, sudah seperti baju baru. Apalagi, harganya murah dan kebanyakan asalnya dari luar negeri,” ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Aco (36) warga Jalan Dewi Sartika, Kota Palu. Kata dia, dengan kondisi ekonomi yang cukup sulit pasca bencana 28 September 2018 lalu, untuk memenuhi kebutuhan jelang lebaran, dirinya harus pandai-pandai mengelola keuangan, salah satunya dengan membeli pakaian bekas untuk digunakan di momen lebaran.
“Pasca bencana ini, uang susah. Jadi, daripada uangnya habis untuk baju baru saja, lebih baik beli cakar. Modelnya sama saja, bahkan kualitasnya lebih bagus,” ujarnya. JEF