SIGI, MERCUSUAR – Jembatan yang terletak di jalan masuk Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo kondisinya memprihatinkan, karena sudah miring dan hampir roboh sehingga membahayakan pengendara yang lewat.
Demikian dikatakan Kepala Desa Lembantongoa Kecamatan Palolo Deki Basalulu, Selasa (24/7/2018).
Menurutnya, jembatan itu merupakan satu-satunya akses masuk ke Desa Lembantongoa, jika tidak ada jembatan tersebut masyarakat harus menyebrang sungai.
Jika musim kemarau, lanjutnya, jembatan itu dapat dilalui. Namun apabila musim hujan jembatan tidak dapat dilalui karena air sungai deras dan ‘besar’.
“Hampir setiap hari masyarakat Desa Lembantongoa selalu melewati jembatan tersebut untuk beraktivitas. Selain untuk ke kebun, masyarakat juga melalui jembatan ini bila ingin ke desa tetangga maupun ke Kantor Kecamatan Palolo untuk mengurus pelayanan administrasi,” jelasnya.
Dikatakannya, sudah hampir satu minggu jembatan itu miring dan hampir roboh. Jika dilalui jembatan telah goyang, hingga apabila dilewati kendaraan bermuatan berat bisa roboh. “Hanya orang yang bernyali besar yang berani melalui jembatan tersebut,” katanya.
Olehnya, ia berharap agar instansi terkait secepatnya melakukan perbaikan, jangan menunggu jatuh korban. “Saya harap ada perhatian dari Pemkab Sigi, karena jembatan itu merupakan satu-satunya akses masuk di Desa Lembantongoa,” kata Deki.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Sigi Dr Hj Asnuryati mengatakan pembangunan jembatan Desa Lembantongoa bukan tanggung jawab instansi yang dipimpinnya. Namun untuk pembangunan jembatan tersebut, pihaknya telah usulkan ke pusat. AJI