Kampung Literasi Sigi Bangun Pojok Baca

pojok baca KLS (1)

SIGI, MERCUSUAR –  Kampung Literasi Sigi (KLS) memulai pembangunan pojok baca di Desa Walatana, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. Peletakan batu pertama dilaksanakan pada Minggu (3/2/2019) dan disaksikan anak-anak dan warga setempat.  Pojok baca ini dibangun dengan harapan bisa digunakan sebagai tempat belajar membaca Alquran, klinik pekerjaan rumah, perpustakaan desa, dan program-program rintisan lainnya.

Sekjend DPP Ahlulbait Indonesia, Ustad Ahmad Hidayat menyampaikan pihaknya memberikan dukungan terhadap kegiatan yang diinisiasi KLS tersebut. Menurutnya, para pengelola KLS harus diapresiasi karena telah memberi perhatian terhadap anak-anak  korban gempabumi dan likuefaksi yang terjadi pada 28 September lalu.

“Anak-anak Literasi Sigi, kalian semua adalah pelanjut generasi masa depan bangsa ini. Salah satu tugas yang harus diemban adalah belajar dengan sungguh-sungguh untuk bertanggungjawab pada perbaikan diri dan sosial masyarakat. Karena tidak ada kesuksesan dan keberhasilan tanpa kesungguhan,” katanya.

Ia juga berharap pojok baca yang akan dibangun itu bisa memotivasi anak-anak di Kabupaten Sigi untuk membaca.  “Jika kalian belajar dengan baik, membaca dengan serius sama dengan melipat waktu. Membaca satu buku berarti berlari selama setahun. Membaca banyak buku berarti berlari kencang selama bertahun-tahun.  Kalian bisa tahu apa yang terjadi selama ribuan tahun yang lalu dan pengambil pelajaran untuk masa depan pada tahun-tahun yang akan datang,” tambahnya.

Dengan belajar disiplin dan sungguh-sungguh, ia yakin kelak anak-anak di Sigi bisa menjadi bagian dari permata kenabian Rasulullah,  keluarga dan para sahabat setianya.  

Sedangkan pengurus KLS, Afdhal Abdullah mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada donatur pembangunan pojok baca.    Koordinator KLS, Saddam Husein mengatakan  pembangunan pojok baca ini sangat membantu dalam penyelenggaraan literasi. Pasalnya, selama ini pihaknya  masih meminjam rumah warga. “Apalagi kalau ada pertemuan rapat atau kajian, biasanya susah cari tempat yang memadai, sehingga bantuan ini bisa kami gunakan secepatnya,” katanya.

Hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan pojok baca adalah para peserta pelatihan penanggulangan bencana, di mana beberapa di antaranya adalah pegiat literasi dari Jawa,   Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Palu. Mereka juga  meninjau pojok baca desa yang telah dirintis sebelumnya. KLS saat ini dikelola oleh para mahasiswa dan pelajar untuk anak-anak korban terdampak bencana. Sudah terbentuk empat pojok baca di rumah warga. Kegiatan ini juga mendapat dukungan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah provinsi dan Kabupaten Sigi. DAR

Pos terkait