SIGI, MERCUSUAR – Puluhan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari Kabupaten Sigi, Parigi Moutong, Poso, Buol dan Banggai mendapatkan pelatihan penyegaran bagi penyuluh pertanian pendamping READSI, di Balai Pelatihan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng di Desa Sidera Kabupaten Sigi, belum lama ini.
READSI (Rural Empowerment And Ageicultural Scalling Up Initiative) merupakan salah satu program Kementrian Pertanian, yang bertujuan meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani.
“Pertemuan ini merupakan penyegaran dan sarana berbagi pengalaman untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani. Kawan-kawan PPL adalah ujung tombak Kementerian Pertanian mengomunikasikan tujuan program ini di lapangan,” jelas Kapuslatan BPSDMP Kementan RI, Dr. Muhammad Amin.
Muara dari program tersebut, lanjut Amin, adalah tercapainya nilai tambah dari yang selama ini dilakukan para petani.
“Program ini juga menjadi bagian dari apa yang dicanangkan pak Menteri, melalui gerakan tiga kali ekspor yang berasal dari produk para petani,” tegas Amin.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi mengucapkan terima kasih atas apa yang dilakukan para penyuluh pertanian dalam pengabdian mereka.
Ia menegaskan para penyuluh merupakan ujung tombak Kementerian Pertanian dalam menerjemahkan program-program yang ada.
“Memahami kebiasaan masyarakat di Poso, tentu berbeda dengan masyarakat di Banggai dan daerah daerah lain. Kawan-kawan penyuluh lah yang memahami, bagaimana bisa mengajak mereka terlibat dalam sebuah program. Pendekatannya tentu saja berbeda-beda di setiap daerah. Karena itu, kawan-kawan penyuluh adalah komunikator ulung di muka bumi ini,” jelas Ery.
Ia menegaskan, penyuluh juga harus mampu menyesuaikan diri dengan tantangan zaman, terutama dalam era digitalisasi.
“Menjadi penyuluh lapangan adalah profesi yang sudah dipilih. Karena itu, tinggalkan warisan dalam bentuk pemberdayaan bagi para petani untuk mereka kenang, selagi kita masih diberi kesempatan,” pungkasnya. */AJI