SIGI, MERCUSUAR – Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Marawola melakukan rapat jejaring lokal bersama Camat Marawola, Kepala Puskesmas, Kapolsek, Koramil, Kacabdis Pendidikan, Kacabdis Dukcapil, MUI Marawola, Penyuluh PAI dan Kepsek SMAN 4 Sigi, dalam rangka mensosialisasikan program Pusat Layanan Keluarga (Pusaka) Sakinah di Kantor KUA Kecamatan Marawola, Senin (21/10/2019).
Selain itu, juga membahas isu-isu seputar penguatan ketahanan keluarga demi menegakkan keutuhan NKRI.
Kepala KUA Kecamatan Marawola, Lutfie Gosal mengatakan Pusaka Sakinah adalah sebuah terobosan dalam rangka menjaga, memelihara, sekaligus memberikan penguatan-penguatan pada keluarga di Indonesia. Sebab keluarga merupakan unit terkecil di tengah masyarakat dan menjadi embrio yang menentukan keutuhan NKRI dimasa mendatang.
“Olehnya sejak dini pembentukan keluarga harus mendapatkan pendampingan, dengan menanamkan prinsip-prinsip moderasi dalam segala hal, termasuk moderasi beragama,” jelasnya.
Ada tiga hal mendasar menjadi inti dari program Pusaka Sakinah dalam rangka menjaga keutuhan NKRI melalui keliarga. Pertama, berkah atau belajar rahasia nikah yang intinya memberikan bimbingan perkawinan dan mengajarkan cara membangun relasi harmonis antara anggota keluarga dan cara meningkatkan ekonomi keluarga. “Ini penting karena tidak jarang menjadi pemicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, dan juga menjadi pintu masuk paham-paham radikal intoleran yang secara makro bisa menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa,” ujarnya.
Kedua, kompak atau konsultasi, mediasi Pendampingan dan advokasi. Dasar ini intinya adalah mengawal dan menjaga keutuhan rumah tangga dan tatanan sosial dimana mereka tinggal.
Terakhir, lestari atau layanan bersama ketahanan keluarga Indonesia. Maksudnya bahwa program ini tidak hanya menjadi tanggung jawab satu lembaga, namun menjadi tanggung jawab bersama semua unsur, salah satunya lewat jejaring yang dibentuk ditingkat kecamatan dengan melibatkan semua unsur Muspika. “Dengan adanya jejaring ini, maka kemudian dapat mencarikan solusinya dan mensosialisasikan kepada masyarakat,” terang Lutfie.
Ditambahkannya, dari 5.000 KUA, 100 KUA menjadi pilot project sebelum diberlakukan se Indonesia. Untuk Sulteng ada tiga KUA, yakni KUA Marawola Kabupaten Sigi, KUA Palu Utara dan Palu Barat, Kota Palu. “Program ini dipantau langsung oleh Presiden melalui Kantor Staf Kepresidenan,” tutupnya. AJI