SIGI, MERCUSUAR – Bangsa Indonesia baru saja mensyukuri 73 tahun kemerdekaan. Di usia ke 72, masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo diminta semakin kuat dan meningkatkan persatuan. Selain itu, tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang memecah belah dan mengadu domba.
Demikian dikatakan Wakil Bupati (Wabup) Sigi Paulina saat menghadiri ibadah syukur hasil bumi jemaat Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID) Anugerah Desa Lembantongoa, Sabtu (18/8/2018), melalui rilis yang diterima dari Bagian Humas Pemkab Sigi, Minggu (19/8/2018).
Menurutnya, ibadah syukur hasil bumi merupakan sebuah hal yang patut disyukuri bersama atas limpahan sumber daya alam yang dimiliki, Sebab hasil bumi adalah sumber penghidupan bagi para petani dan sumber makanan bagi masyarakat Sigi.
“Pengucapan syukur ini mengingatkan kita sebagai insan ciptaan Tuhan harus menghayati dua hal utama, yakni membangun harmoni relasi dengan Tuhan Pencipta (secara vertikal) dan membangun harmoni relasi dengan sesama (secara horizontal) sebagai wujud kebersamaan dan persaudaraan antar umat beragama di Kabupaten Sigi khususnya di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo,” ujar Wabup.
Ia berharap seluruh jemaat untuk bekerjasama, saling menopang, saling mendukung, serta saling membantu satu sama lainnya dalam kebersamaan mengucapkan syukur kepada Tuhan. Demikian pada pimpinan jemaat maupun para pelayan, agar merespon para warga jemaat sekaligus menjadi harapan untuk berbenah diri sebagai satu organisasi gereja dalam kiprahnya menghadapi tantangan global dewasa ini. AJI/*