Masyarakat Sigi Diimbau Jaga Hutan

Moh Afit Lamakarate

SIGI, MERCUSUAR – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sigi mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga hutan. Sebab, kalau hutan tidak dijaga dan sampai rusak, bisa menyebabkan bencana banjir dan longsor.

Demikian dikatakan Kepala DLH Sigi, Moh. Afit Lamakarate, kepada wartawan media ini via telepon seluler, Selasa (25/8/2020).

Dijelaskannya, permasalahan hutan, lahan dan Daerah Aliran Sungai (DAS), tidak dapat diatasi oleh salah satu pihak atau satu instansi saja, akan tetapi harus ditangani secara bersama-sama semua pihak.

“Pihak yang terlibat dalam penanganan hutan dan DAS adalah mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan tingkat pusat,” jelas Afit.

Lanjut Afit, dirinya mengapresiasi kepada masyarakat yang mau menjaga hutan, serta yang selalu berusaha menjaga kelestarian lingkungan. Menjaga hutan kata dia, sama halnya dengan mendukung program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, terkait Sigi Hijau.

Di tingkat lapangan kata dia, tidaklah mungkin dapat mewujudkan terjadinya pengurangan degradasi lahan, tanpa ada dukungan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di tingkat provinsi dan kabupaten Sigi, serta pihak terkait lainnya.      

Terkait penanganan banjir di Sigi, dilakukan penanaman pohon. Akan tetapi setiap lokasi tentu berbeda tanamannya, untuk bantaran sungai tanaman apa yang cocok, maka kata dia perlu kajian terlebih dahulu.

“Dalam pelaksanaan program penanaman pohon di kawasan bencana banjir dan longsor, kami koordinasikan dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) untuk mengkoordinasikan dengan pemerintah desa (pemdes), dalam penanaman pohon dengan biaya melalui Alokasi Dana Desa (DD) maupun Dana Desa (DD), mengingat program tanam pohon bisa masuk dalam program padat karya yang dilaksanakan oleh desa,” tandas Kadis. AJI

Pos terkait