SIGI, MERCUSUAR – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengaku ngiler melihat lahan terbuka di Kabupaten Sigi, Sulteng yang bisa dijadikan lahan pertanian dan bisa mendatangkan keuntungan ekonomi.
Pernyataan itu disampaikan Mentan saat panen padi di Desa Sidera, Kecamatan Sigi Kota, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (19/2/2023).
“Tadi saya dalam perjalanan dari bandara sampai ke sini, terus terang saya ngiler lihat lahan terbuka yang bisa dijadikan lahan pertanian. Masih banyak sekali,” ujar Mentan, Minggu (19/2).
Dalam kunjungan kerjanya di Sulteng, Menteri menyempatkan diri memberikan motivasi kepada ratusan penyuluh pertanian dan bersilaturahmi dengan civitas pertanian se Sulteng. Ia berharap, petani milenial lahir di Sulteng, khususnya di Kabupaten Sigi.
Pada pertemuan itu, Mentan menghadirkan secara virtual tiga petani milenial yang sukses meraup keuntungan ratusan juta rupiah hingga triliun rupiah dalam setahun dari hasil pertanian. Mereka diharapkan dapat menjadi motivator bagi petani-petani muda saat ini, khususnya di Sulteng, yang memiliki berbagai potensi pertanian.
Mentan SYL berkeinginan kuat para generasi milenial di Sulteng dapat membangun pertanian modern dengan membuat lebih banyak green house atau konsep smart farming sebagai penguat pertanian masa depan. Konsep tersebut menurut SYL bisa menggerakan roda ekonomi jauh lebih besar.
Menurutnya, sektor pertanian merupakan sektor yang paling strategis dan memiliki peluang terbuka untuk semua kalangan. Pertanian juga sudah terbukti mampu menjadi bantalan ekonomi selama pandemi. Selain itu, pertanian menjadi solusi bagi puluhan juta manusia dalam mencari kerja.
“Pertanian tidak ada matinya, pertanian selalu dibutuhkan setiap waktu. Kalau begitu kita harus berjuang bersama menjaga momentum ini agar tetap membantu masyarakat. Saya selalu katakan pertanian itu paling hebat karena bisa menghadapi krisis global. Terbukti, yang naik disaat covid itu hanya pertanian,” kata SYL.
Untuk mewujudkannya, SYL meminta kalangan muda memperbaiki cara berpikirnya dalam meningkatkan produktivitas. Anak muda harus berani mencoba sesuatu dan memperbaiki apa yang sudah dilakukan.
Perbaiki desa sebelum pergi ke kota, serta menjadikan pertanian sebagai bekal yang paling utama.
“Perbaiki cara berpikirmu, perbaiki konsepmu. Yang kedua ubah mindsetmu bahwa desamu harus lebih aman dari ancaman apapun, kecamatanmu harus aman, kabupatenmu harus lebih aman dan provinsimu harus lebih aman,” tandas SYL. IKI