SIGI, MERCUSUAR – Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berdagang di sekitar jalan Pramuka Desa Biromaru Kabupaten Sigi, mengungkapkan pilihan mereka berjualan di luar kompleks pasar Ranggulalo akibat penuhnya pedagang di dalam pasar.
Salah seorang PKL, Sufrin, menyebutkan bahwa kondisi pasar yang semakin padat menyebabkan mereka memilih untuk berjualan di pinggir jalan.
“Lokasi dalam pasar sudah tidak ada yang kosong. Itu yang menyebabkan kami bertahan di pingir jalan,” kata Sufrin, Selasa (22/9/2020).
Sufrin menjelaskan, para PKL sudah berdagang sekitar dua tahun di lokasi tersebut. Dia mengaku merasa betah, karena lokasinya dinilai strategis dilewati banyak masyarakat.
“Sebenarnya kami juga sangat ingin berjualan di dalam pasar, hanya saja kondisinya tidak memadai. Pasarnya sudah penuh,” akunya.
Ia mengungkapkan, sebenarnya para PKL sudah pernah ditegur oleh Pemerintah Desa setempat, karena mempersempit akses jalan di lokasi tersebut. Namun, mereka belum mengindahkan teguran tersebut, karena menunggu Surat Edaran tertulis terkait larangan tersebut.
“Kita mau pindah, jika surat edaran larangan berjualan sudah diedarkan,” imbuhnya.
Bila pindah dari lokasi tersebut, Sufrin mengungkapkan ia bersama PKL lainnya kemungkinan akan memilih pindah ke lokasi hunian tetap (huntap) di Desa Pombewe atau berusaha mencari tempat di dalam pasar, agar mereka tidak kehilangan mata pencaharian. PPL1