PALU, MERCUSUAR – Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Riyano Panjaitan, menghadiri pelantikan Pengurus Besar (PB) Lingkar Studi Aksi dan Demokrasi Indonesia (LS-ADI) dan Korps Perempuan LS-ADI (KORSA) masa bakti 2022-2025, di Gedung Pogombo Kantor Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu (15/5/2022).
Pelantikan itu mengangkat tema kolaborasi berjuang untuk organisasi responsif, mandiri dan mendunia yang dihadiri juga oleh pendiri LS-ADI, Habib Mohammad Sadig AlHabsyie, Ketua Dewan Pembina, Moh. Anshar A.R Lapaiyo, Ketua OKP se-Sulteng, dan Ketua BEM se-Kota Palu.
Ketum DPP KNPI, Riyano Panjaitan mengatakan, jadi seorang pemimpin itu merupakan amanah besar dan akan dimintai pertanggungjawaban selama kepimpinannya.
Ia juga mengajak saatnya gagasan aktivispreneur itu menjadi jalan baru bagi pemuda yang berjuang di organisasi, untuk merebut kekuasaan. Bukan hanya secara organik seperti yang ajarkan Gramsci, tetapi merebut hegemoni ekonomi ditangan oligarki ekonomi yang kuat.
“Kaum intelektual dapat membangkitkan massa dengan ide-ide revolusionernya, untuk menciptakan suatu perubahan. Hanya dengan integrasi antara aktivisme dan jiwa interpreunship yang mampu menjawab ide revolusioner itu,” ujarnya.
Kata dia, menciptakan perubahan tidak hanya sekedar memupuk kelaparan, tapi juga harus menciptakan kemapanan sosial yang kuat, sehingga pergerakan perubahan itu bukan sekedar hanya untuk amukan massa tetapi juga hasrat kebangkitan dan kesejahteraan.
Dalam kesempatan itu, Ketum LS-ADI, Riwin Najamudin mengatakan, akan berkolaborasi dalam kepengurusan tingkat tertinggi sampai terendah, demi percepatan kemajuan perkembangan LS-ADI dan seluruh OKP, serta bisa menjadi salah satu garda terdepan, dalam ikut mengawal jalannya sistem pemerintahan maupun kebijakan.
“Bahkan hari ini kita siap berkolaborasi baik dengan pemerintahan dan OKP lainya asalkan untuk kebaikan bersama dan kepentingan rakyat,” ujarnya.
Riwin berharap, pengurus yang baru dilantik bekerja profesional demi kamajuan LS-ADI.
“Kepengurusan yang baru saja dilantik, kalian adalah orang-orang terpilih dan masih banyak daftar nama antri yang siap mendedikasikan dirinya di kepengurusan. Olehnya, ke depan untuk bekerja profesional dan semaksimal mungkin, demi percepatan dan pengembangan LS-ADI,” ujarnya.
Sementara itu, Ketum Korsa, Yunarti Patilima mengatakan, bahwa Korsa lahir dari rahim gerakan perempuan pada tubuh LS-ADI, yang mengalami berbagai macam dinamika.
“Selain dorongan dari Dewan Penasehat, Dewan-dewan Pembina dan Pengurus Besar LS-ADI, kelahiran Korsa telah konsisten menyuarakan kesetaraan gender, dengan tegas menolak segala sesuatu yang di marjinalkan, didiskriminasi, bahkan direndahkan oleh kebudayaan baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun kehidupan sosial pada umumnya,” kata dia, Selasa (17/5/2022).
Ketum Korsa mengajak kader Korsa harus menatap masa depan, Kondisi Korsa kedepan harus menyentuh dua prinsip yaitu kader yang responsif dan mandiri.
“Responsif terhadap persoalan persoalan perempuan yang begitu banyak terjadi, misalnya pelecehan seksual, kekerasan, eksploitasi, diskriminasi, dan lainnya yang harus dihadapi oleh banyak perempuan,” jelasnya.
“Kita bisa menjadi wadah untuk memberikan segala solusi dan bisa memecahkan masalah yang terjadi pada perempuan. Masalah ini bukanlah isu individu atau domestik, melainkan masalah kita semua,” tambahnya.
Selanjutnya, kader Korsa yang mandiri yaitu produktif dalam semua lini kehidupan, memiliki jiwa kepemimpinan, siap mengambil resiko dan berani bertanggung jawab.
“Tentu tidak luput garis koordinasi Korsa terhadap LS-ADI yang menjadi keharusan membangun kolaborasi berjuang untuk organisasi responsif, mandiri dan mendunia,” tutupnya. AJI/*