SIGI, MERCUSUAR – Pembangunan Kebun Raya Sigi direncanakan dimulai tahun 2020, hingga proses administrasinya harus di selesaikan. Targetnya dua hingga tiga tahun kedepan, pembangunan Kebun Raya Sigi sudah selesai.
Hal tersebut dikatakan Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta saat menghadiri kegiatan presentase laporan akhir masterplan Kebun Raya Sigi bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Desa Sidondo III, Kecamatan Sigi Biromaru, Selasa (30/7/2019).
Menurut Bupati, Kebun Raya Sigi dapat dijadikan sebagai ruang pendidikan, seperti penelitian, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan tekonologi,
Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai destinasi wisata, serta daerah resapan air dan memberi dampak sosial dan ekonomi kepada masyarakat Kabupaten Sigi, khususnya yang ada di sekitar Kebun Raya Sigi.
“Program pembangunan Kebun Raya Sigi bertujuan untuk kepentingan masyarakat, serta membuka ruang ekonomi baru bagi masyarakat di Kabupaten Sigi, khususnya Desa Sidondo III dan desa sekitarnya,” jelas Bupati.
Dia berharap pemerintah desa bersama masyarakat, khususnya pemilik lahan agar mendukung program pemerintah yang bertujuan untuk membangun daerah demi mensejahterakan masyarakat.
Perwakilan LIPI, Bambang Subiyanto mengatakan pembangunan Kebun Raya SIgi menjadi prioritas sebagai bagian dari upaya pemulihan pascabencana.
Menurutnya, Kebun raya Sigi nantinya akan menjadi kebun raya pertama di Sulteng dan akan memiliki fokus tema koleksi berupa konservasi hutan gugur daun Sulawesi (Hutan Luruh) yang akan dikombinasikan dengan jenis tanaman lain seperti tanaman herbal.
Sesuai dengan fungsi dan manfaatnya, lanjutnya, Kebun Raya Sigi akan menjadi tempat untuk melestarikan tanaman asli Sulawesi maupun jenis tanaman lain, serta menjadi obyek wisata dan tempat belajar yang diharapkan akan memberikan dampak ekonomi khususnya bagi masyarakat di sekitar lokasi Kebun Raya Sigi.
“Pembangunan Kebun raya Sigi sejalan dengan inovasi pemerintah Kabupaten Sigi, yaitu Sigi Hijau sebagai upaya menjaga alam,” tutup Bambang.AJI