SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sigi, menggelar pasar murah di Kecamatan Lindu, belum lama ini.
Kegiatan pasar murah dalam rangka pengendalian inflasi di Kabupaten Sigi, akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Demikian dikatakan Wakil Bupati (Wabup) Sigi, Samuel Yansen Pongi, belum lama ini.
Kata dia, untuk pasar murah bersubsidi di Kecamatan Lindu, Pemkab Sigi menyiapkan 600 kupon, yang artinya sama dengan 600 paket. Setiap paket terdiri dari gula pasir 2 kilogram, minyak goreng kemasan 2 liter, susu kental manis 1 kaleng dan mentega 1 bungkus 200 gram. Untuk setiap paketnya dengan harga Rp59 ribu. Sementara untuk beras 5 kilogram dengan harga Rp40 ribu.
“Kegiatan pasar murah dilaksanakan di 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Sigi,” jelasnya.
Lanjutnya, kenaikan harga sembako tidak dapat dihindari hal tersebut dikarenakan kondisi. Olehnya dibutuhkan kebijakan pemda, untuk meringankan beban masyarakat dampak dari inflasi.
Pemkab Sigi di bawah kepemimpinan Irwan – Samuel, berinisiatif melakukan langkah-langkah-langkah kongkrit bagi masyarakat yang rentan terdampak, membuktikan negara hadir di tengah masyarakat, salah satunya dengan kegiatan pasar murah.
Kegiatan pasar murah bertujuan agar masyarakat dapat membeli kebutuhan (sembako) dengan harga normal, karena selisih harga disubsidi oleh Pemkab Sigi, yang kali ini bekerjasama dengan Bulog. Kalau biasanya pasar murah dilaksanakan di lembah, maka untuk pertama kalinya pasar murah hadir langsung di ibu kota kecamatan masing-masing.
Ditambahkan, artinya Pemkab Sigi hadir langsung di gunung, kalaupun ada ongkos ojek untuk mengangkut sembako. maka, ongkos transportasi tersebut ditanggung oleh pemerintah, sehingga di gunung pun dapat harga di lembah, contoh di Kecamatan Lindu, Wabup Sigi hadir langsung dalam kegaiatan pasar tersebut.
“Misalnya, gula pasir, harga di pasar kan Rp 17.000 dijual hanya Rp 11.000. Minyak goreng dipasarkan di Lindu Rp20.000, dijual Rp.10.000. Beras premium Rp. 12.000 dijual Rp 8.000. Diharapkan, dengan pasar murah yang dilakukan pemerintahan Irwan-Samuel dapat meringankan beban masyarakat yang rentan,” ujarnya.
Sistem penjualan dilakukan dengan menukarkan kupon yang sudah dibagikan. Sementara itu, Kepala Dinas Perindag Sigi, Agus Munandar, mengatakan, adapun yang berhak dapat kupon adalah mereka yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sehingga bagi masyarakat yang kategori mampu diharap mengikuti harga di pasaran.
Kegiatan pasar murah dilaksanakan atas kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Sigi melalui Dinas Perindag Sigi dengan Perum Bulog Sulteng. AJI