SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, melalui Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sigi, akan turun melakukan pengawasan pendistribusian gas elpiji di Sigi.
Kepala Bagian Ekonomi Setdakab Sigi, Ma’mun Maragau, kepada wartawan media ini, Selasa (13/8/2019) mengatakan, stok gas elpiji khususnya yang tiga kilogram di Sigi lancar. Diduga ada oknum yang ingin melaksanakan bisnis ini, tanpa melalui prosedur yang ada.
Kata dia, contohnya pangkalan elpiji yang ada di desa, seharusnya pangkalan elpiji tersebut melayani kebutuhan masyarakat yang ada di desa itu, tapi kenyataannya pangkalan itu menjualnya ke desa lain, misalnya ke kios yang bukan pangkalan, sehingga elpiji dijual dengan harga tinggi.
Misalnya, harga elpiji di pangkalan Rp16.000, tiba-tiba pangkalan ini drop lagi ke kios yang bukan pangkalan dengan harga lebih tinggi. Makanya sering terjadi harga elpiji melampaui harga eceran tetap (HET).
Pernah terjadi di pangkalan elpiji Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, ada pangkalan dari Kota Palu datang membawa tabung kosong, selanjutnya tabung yang ada isinya dibeli dan dibawa ketempat lain untuk di jual dengan harga lebih tinggi dari HET.
Di Kabupaten Sigi ada dua distributor penyalur elpiji yakni PT Jarko dan PT Aditya. Berdasarkan data yang ada, mereka menyalurkan tabung gas elpiji masing-masing 40 ribu tabung. Adapun penyalurannya dilakukan jika ada telpon permintaan dari pangkalan dalam seminggu biasanya dua kali penyaluran.
Untuk mengantisipasi tabung gas langka, maka diharapkan kepada pemerintah untuk mensubsidi minyak tanah. Khususnya di daerah yang sulit medannya seperti Kecamatan Pipikoro, Lindu, Kulawi Selatan, Kulawi dan Kecamatan Marawola Barat.
“Sebelum melakukan pengawasan pendistribusian elpiji, akan dilakukan rapat koordinasi terlebih dahulu dengan instansi terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sigi, Polres Sigi, Ombudsman dan Bagian Ekonomi Pemkab Sigi,” tutup Kabag. AJI