SIGI, MERCUSUAR – Pengerjaan Jembatan Kura-Kura yang menghubungkan Desa Kapiroe, Kecamatan Palolo dan Desa Sintuvu, Kecamatan Nokilalaki pengerjaanya sudah 30 persen.
Jembatan yang rusak akibat diterjang banjir pada 2016 itu pengerjaannya terus digenjot oleh Satuan Tugas (Satgas) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Sigi.
Jembatan yang dibangun puluhan tahun lalu itu dulunya sangat membantu masyarakat dalam akses transportasi baik roda dua dan empat. Namun akibat banjir dan kurang perhatian, jembatan rusak sehingga tidak digunakan.
“Kalau pun digunakan, warga yang melintas ekstra hati-hati, karena lantainya sudah retak,” kata Dansatgas TMMD, Letkol Kav I Made Maha Yudhiksa.
Saat ini, Satgas TMMD akan mempercepat perbaikan jembatan sehingga bisa dilalui masyarakat dengan nyaman.
Perbaikannya sudah mencapai 30 persen.
“Perkiraan sekarang progres pekerjaan jembatan ini sudah mencapai 30 persen, dan nanti rencananya disamping memperbaiki jembatan ini dengan mengunakan kayu-kayu agar bisa dilalui oleh masyarakat dan kenderaan kita juga menyiapkan pengamanan sisi jembatan,” ungkapnya.
Pengamanan jembatan, tambah Dansatgas TMMD, nanti akan mengunakan bronjong yang diisi dengan batu-batu yang kemudian ditempatkan di kanan dan kiri jalur jembatan.
“Tidak berhenti sampai disitu, kita lihat bahwa sungai ini cukup besar dan potensi untuk merusak badan jembatan atau sisi jembatan sangat besar, sehingga kami juga sudah berkoordinasi dengan balai yang memang berkompeten dibidang sungai ini adalah Balai Wilayah Sungai (BWS). Kita sarankan agar sungai ini dinormalisasi,” tandasnya. IKI