SIGI, MERCUSUAR – Penyaluran bantuan non tunai dalam rangka pemulihan usaha pascabencana yang disalurkan relawan ADRA di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Sigi, dipertanyakan.
Pasalnya, empat warga yang namanya telah terdata dan memenuhi syarat, tiba-tiba dicoret saat proses penyaluran bantuan.
Ming, warga Dusun III, Desa Tuva mengaku heran karena dicoret sebagai penerima bantuan, padahal tempat tinggal dan usahanya rusak berat akibat gempa 28 September 2018 lalu.
“Nama saya sudah terdata, saya sudah lengkapi syarat-syaratnya. Malahan ada nama saya saat proses pencairan, tapi justru tidak disalurkan ke saya. Sementara rumah saya hancur, usaha bengkel saya hancur. Tapi pas saya tanya ke mereka, katanya saya tidak masuk kriteria penerima bantuan. Tapi kok ada nama saya? Ini aneh,” jelas Ming, Minggu (13/1/2019).
Proses pencairan itu, katanya, dilakukan 28 Desember 2018 lalu dan dihadiri seluruh warga penerima bantuan. Namun dari puluhan warga yang terdata, ada empat warga yang dicoret dan sama-sama berasal dari Dusun III, yakni ia, Akas, Alimudin dan Heriati.
“Kami memang butuh bantuan, tapi kalau memang kami tidak dikasih, tidak perlu data dan undang kami ke tempat pencairan. Akhirnya kami malu sekali. Kami berempat benar-benar dipermalukan,” tambah Akas.
Lanjutnya, dana yang dicairkan saat itu sebesar Rp2 juta untuk modal usaha. Sebelumnya, mereka mengaku telah dimintai KTP maupun KK yang juga diketahui RT setempat. “Ketua RT kami juga tahu kalau kami didata dan tidak dapat bantuan. Dia sendiri bingung,” ujarnya.
Keempat warga berharap pihak ADRA bisa segera memberi penjelasan serta melakukan survei secara detail.
“Ada warga yang rumahnya cuma rusak ringan dan kiosnya masih berdiri justru dapat bantuan. Nah ini pak Ming yang rubuh usahanya tidak dapat bantuan. Ini tidak tepat sasaran,” tandas Alimudin.
Heriati pun meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi untuk menindaklanjuti persoalan tersebut agar jangan sampai ada indikasi disalahgunakan.
“Kami tidak curiga, tapi memang aneh kalau kami terdata dan kemudian tiba-tiba dicoret. Mohon diselidiki jangan sampai ada penyelewengan,” tegasnya. BAH