Perempuan dan Remaja Rentan Kekerasan

Sitti Sudarmi 1 - Copy

SIGI, MERCUSUAR – Pascabencana gempa, likuefaksi dan tsunami pada 28 September 2018 lalu, perempuan dan remaja menjadi kelompok yang rentan terhadap berbagai tindakan kekerasan di Sigi.

Hanya saja, tidak disebutkan secara rinci angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP3A) Sigi, Sitti Sudarmi mengatakan untuk itu kaum perempuan harus mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai kondisi yang terjadi, serta perempuan  harus tangguh dalam menyelesaikan setiap permasalahan disekitar kita.

“Diharapkan kaum perempuan bisa menjadi pelopor dan motivator bagi perempuan lainnya, untuk sama-sama bangkit melakukan pemulihan bagi keluarga dan lingkungannya, serta membangun diri,” ujarnya, , Kamis (6/2/2020).

Ditegaskan Sitti, perempuan Sigi harus kembali bangkit dan jangan putus asa dengan yang telah terjadi, karena semua kehendak Tuhan.

Dalam penanganan kekerasan perempuan, lanjutnya, DP3A Sigi kerjasama dengan Lingkar Belajar Untuk Perempuan (LiBu Perempuan), Kelompok Perjuangan Kesetaraan Perempuan Sulteng (KPKPST), Pemprov Sulteng melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulteng.

“Diharapkan kaum perempuan bisa menghadapi permasalahan yang dapat terjadi dan bisa bermanfaat bagi setiap orang,”terangnya. AJI

Pos terkait