Perempuan dan Remaja Rentan Tindak Kekerasan

FOTO FGD PEREMPUAN TANGGUH BENCANA

SIGI, MERCUSUAR – Pascabencana perempuan dan remaja menjadi kelompok yang rentan terhadap bebagai tindakan kekerasan dan ketidakadilan berbasis gender.

Demikian kata Wakil Bupati (Wabup) Sigi, Paulina saat menjadi narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) ‘Perempuan Tangguh Bencana’ di posko pengungsian enam di Desa Jonooge, Kecamatan Sigi Biromaru, Jumat (30/11/2018), melalui rilis yang dikirim Humas Pemkab pada Media ini, Jumat (30/11/2018) malam. 

Wabup mengatakan kaum perempuan harus mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai kondisi yang terjadi, serta harus tangguh dalam menyelesaikan setiap permasalahan disekitarnya.

Ia berharap perempuan bisa menjadi pelopor dan motivator bagi perempuan lainya untuk sama-sama bangkit melakukan pemulihan bagi keluarga dan lingkungannya, serta membangun diri.

Wabup mengapresiasi  kegiatan FGD ‘Perempuan Tangguh Bencana’ yang dilaksanakan oleh UNPFA bekerjasama dengan Komunitas Peduli Perempuan dan Anak (KPPA), Lingkar Belajar Untuk Perempuan (LiBu Perempuan), Kelompok Perjuangan Kesetaraan Perempuan Sulteng (KPKPST), Pemprov Sulteng melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulteng.

Deputi Bidang Perlindungan Perempuan, Valentine As. Dep PHP pada kesempatan itu menyampaikan bahwa perempuan Sigi harus kembali bangkit, serta tidak putus asa dengan yang telah terjadi karena semua kehendak Tuhan.

Oleh karena itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak akan menggodok sebuah rencana induk pembangunan untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Sulteng. Selain itu, melakukan pendampingan pada perempuan di pengungsian melalui kegiatan dan layanan di tenda perempuan berbagai kamp pengungsian.

“Diharapkan kaum perempuan bisa menghadapi permasalahan yang dapat terjadi dan bisa bermanfaat bagi setiap orang,” imbaunya. AJI/*

Pos terkait