Pertamina Bantu Pemulihan Warga Sambo

FOTO HLLL PERTAMINA BANTU WARGA SAMBO - Copy

SIGI, MERCUSUAR – PT Pertamina bersama Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) membantu pemulihan ekonomi warga tiga dusun di Desa Sambo, Kecamatan Dolo Selatan, Sigi, pascabencana 28 September 2018 lalu.

Pemulihan dilakukan melalui Program Revitalisasi  Sarana Air Bersih, Program Livelihood, dan Educare Program itu, untuk membantu warga hingga tidak kesulitan memperoleh air bersih untuk memenuhi kebutuhan cuci, mandi dan lainya.

Pertamina bersama FSPPB membangun bak air induk yang berkapasitas 500 ribu kubik untuk mengalirkan air keempat bak kecil ditiap dusun dan masjid.

Kepala Desa Sambo, Wikran, saat peresmian pembangunan fasilitas yang dibangun melalui ketiga program itu , Sabtu (30/3/2019), mengucapkan terima kasih pada Pertamina.  

Menurutnya, pascabencana Pertamina yang datang pertama kali ke Desa Sambo dan mendirikan sekolah darurat untuk 148 siswa yang sekolahnya rusak.

“Alhamdullilah, terima kasih kami tidak ada arti dengan apa yang telah diperbuat pertamina, terumata Ibu-ibu warga disini kini memilki usaha untuk tambahan penghasilan dengan membuat kripik Sale Pisang,” ujar Wikram.

Direktur SDM PT Pertamina, Koeshartanto berjanji akan terus membantu warga Desa Sambo. Bahkan khusus untuk kripik Sale Pisang, pihaknya akan membantu pemasarannya agar dapat terjual luas ke luar Desa Sambo.

“Ini komitmen BUMN Hadir Untuk Negeri yang terpanggil membantu warga korban bencana,” kata Koeshartanto.

Presiden FSPPB, Arie Gumilar mengatakan ketiga program itu bantuan sumbangan pekerja PT Pertamina yang dihimpun serikat pekerja, serta terkumpul sebanyak Rp800 juta.

“Kalau tanggap darurat perusahaan sudah turun melakukan pemulihan, sehingga sumber energi untuk fasilitas umum segera pulih, karena bila tidak ada BBM listrik tidak akan hidup,” ujarnya.

“Serikat (FSPPB) baru masuk usai tanggap darurat, karena terlebih dahulu melakukan assessment sebelum ditentukan Desa Sambo (dibantu). Banyak hal dipertimbangkan, dimana kondisinya betul-betul parah dan juga kerusakan dapat kita heandle. Sebab ada kalanya disuatu tempat tidak kondusif, hingga tidak maksimal menyalurkan bantuan akibat terjadi penjarahan. Kita juga melihat cultere masyarakatnya. Kita tidak sendiri disini bekerjasama dengan komunitas dongeng dan PMI Sigi,” sambungnya. ABS

Pos terkait