PMI Sigi Kerahkan Relawan ke Lembantongoa

PALU, MERCUSUAR-Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sigi bertindak sigap, mengirim relawan sesaat setelah gempa di Lembantongoa Kecamatan Palolo. Ketua PMI Kabupaten Sigi, HM Agus Lamakarate mengungkapkan, relawan dipimpin Kepala Markas.

“Malam ini saya sebagai Ketua PMI Sigi melepas anggota menuju ke Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, yang baru ditimpa musibah bencana alam gempa bumi 5.3 SR,” ujar Agus via ponsel, Minggu malam (6/8/2023).

Lebih lanjut Agus menjelaskan, anggota berjumlah 6 orang terdiri dari Kepala Markas, tim medis 3 orang, tim assessment 4 orang.

“Mereka akan mem-back up kegiatan Pemda Kabupaten Sigi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terdampak,” katanya.

“Kami berdoa semoga saudara kami di Lembantongoa diberi kekuatan dan kesabaran dalam menjalani musibah ini. Semoga situasi cepat kembali normal dan masyarakat dapat kembali beraktivitas sebagaimana biasanya,” harap Agus.

Pascagempa bumi dengan magnitudo 5.4 SR, yang terjadi Minggu (6/8/2023) sekira pukul 18.16 Wita, warga Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, memilih untuk mendiami tenda-tenda pengungsian yang didirikan di lapangan bola, karena kuatir gempa susulan yang lebih besar.

Kasi Pelayanan Desa Lembantongoa, James Tahoma mengatakan, karena kuatir gempa susulan, sebagian warga memilih tidur di tenda-tenda pengungsian yang dibangun di lapangan sepak bola desa tersebut, namun ada juga sebagian yang membangun tenda di depan rumah.

“Hampir tidak ada warga yang berani tidur dalam rumah, karena takut gempa susulan.Sebagian warga membangun tenda di depan rumah masing-masing,” jelasnya.

Sebelumnya, gempa berkekuatan 5,4 SR yang mengguncang wilayah Sigi dan sekitarnya berdampak pada putusnya akses jalan ke Desa Lembantongoa akibat longsor.

“Tolong diinformasikan ke pihak terkait, jalan di kilo meter (km) 4 yang menghubungkan Desa Tongoa dan Lembantongoa terjadi longsoran, jadi kita ini terancam terisolir,” ungkap James.

Saat ini, kata dia tindakan yang diambil pemerintah desa yakni meminta kepada seluruh warga desa untuk berkumpul di lapangan sepak bola, karena dikuatirkan akan terjadi lagi gempa susulan yang cukup besar.

“Sekarang warga kita imbau berkumpul di lapangan, karena kita takut gempa susulan, kini sebagian warga sudah mulai membangun tenda-tenda darurat di lapangan,” ujarnya. TMU/AMR

Pos terkait