SIGI,MERCUSUAR – Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) hasil perikanan Kecamatan Sigi Biromaru terus bangkit pacabencana gempa dan likuefaksi pada 28 September 2018 silam.
Hal itu dibuktikan dengan produk hasil olahan perikanan yang dipamerkan pada saat kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Perikanan di aula Madinatul Ilmi Ponpes Alkhairaat Desa Kotarindau, Kecamatan Dolo, Rabu (19/6/2019). .
Demikian dikatakan Penyuluh Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Pusat yang bertugas di Kecamatan Sigi Biromaru, Dian Krismasari S.Pi, Rabu (19/6/2019).
Menurutnya, Poklahsar yang terus bangkit adalah Poklahsar Momi Desa Kalukubula, Poklahsar Kamai Desa Loru dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Mutiara Desa Lolu di Kecamatan Sigi Biromaru.
“Ketiganya memiliki produk masing-masing untuk Poklahsar Momi Desa Kalukubula produk yang dihasilkan adalah kacang telur lele, nugget ikan, teri kacang, stik ikan lele. Poklahsar Kamai Desa Loru, produk yang dihasilkan meliputi abon lele, sambal lele, karepe lele atau modifikasi ubi kayu dengan abon, sedangkan UKM Mutiara khusus pengolahan bakso ikan. Rencananya kedepan kami mau buat keripik bakso,” jelas Dian.
Sebagai penyuluh, ia berharap kedepan terus tetap memfasilitasi Poklahsar sampai mereka mendapat izin usaha produk yang dihasilkan.
Lanjut, Dian, hasil dari pada kelompok itu sudah sampai di luar daerah, seperti Kabupaten Tolitoli dan Morowali. Bahkan menjadi oleh-oleh khas Kabupaten Sigi. “Rumah pengolahan sudah ada yang dibantu oleh dinas terkait dan satu masih menggunakan rumah kelompok. Namun tapi saat bencana 28 September 2018 lalu, hancur dan roboh. Saya malah sempat fasilitasi mereka dengan modal usaha dari Arta Graha, dengan membelikan mesin pengolah bakso. Mereka mau bangkit meski tinggal di pondok-pondok,” tutupnya. AJI