SIGI, MERCUSUAR – Program Care Indonesia di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulteng yang dimulai sejak Oktober 2018 pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi pada 28 September 2018 lalu, akan berakhir pada September 2020.
Dengan akan berakhirnya Program Care Indonesia, maka Yayasan Care Peduli perlu menyampaikan gambaran Program Care selanjutnya di Sulteng khususnya di Kabupaten Sigi, jika program diperpanjang.
Demikian dikatakan Direktur Program dan Advokasi Yayasan Care Peduli Indonesia, Rino A. Sa’danoer saat audensi bersama Pemkab Sigi di Kantor Bupati Sigi Sementara di Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Rabu (9/9/2020).
Pada kesempatan itu, ia berharap bantuan dari Care Indonesia dapat meringankan beban pemkab dan masyarakat Sigi. Sebab usai program pascabencana itu tidak menutup kemungkinan Care Indonesia kembali melanjutkan proyek di Sigi.
“Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada Care Indonesia berupa bantuan atau kerjasama apa saja yang akan direncanakan dan dilaksanakan di Kabupaten Sigi kedepan,” jelasnya.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Sigi, Muh Basir Lainga mengapresiasi dan berterima kasih atas bantuan Care Indonesia mulai dari masa tanggap darurat, baik proyek pemulihan pascabencana dibidang pertanian, peternakan, perikanan, UMKM bantuan pangan, rehab air bersih dan bantuan lainnya. “Bantuan Care Indonesia, sangat membantu Pemkab Sigi, serta sangat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak bencana,” tutupnya. AJI