Program TMMD Tangkal Paham Radikal

FOTO TANGKAL RADIKALISME - Copy

SIGI, MERCUSUAR –  Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 104 di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi bukan hanya menyasar pembangunan fisik, tapi program non fisik.

Salah satu programnya, yakni  deradikalisasi yang bertujuan mengubah perilaku atau menangkal paham radikal di masyarakat desa.

 Upaya deradikalisasi tersebut melibatkan satuan tugas TMMD yang disebar di wilayah kerja TMMD.

Seperti dilakukan Kopral Dua (Kopda) Hendrik yang mengajarkan anak-anak muda Desa Bakubakulu untuk beribadah dan mengaji di masjid. Selain itu, ia juga sesekali memberikan siraman rohani.

Hendrik yang bertugas sebagai Babinsa di Desa Sintuwu tersebut mengaku keaktifannya di masjid tak lain membantu pemerintah dan TMMD dalam menangkal gerakan radikal.

Terlebih diakui, Kecamatan Palolo cukup riskan mengingat berbatasan dengan Kabupaten Poso hingga menjadi jalur pelarian kelompok Ali Kalora yang selama ini menjadi buronan satgas Tinombala.

“Sebagai warga negara yang baik, sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk menangkap radikal. Makanya saya mengajak anak-anak muda dan warga di desa itu membangun desa dan tidak melakukan hal-hal yang negatif,” ungkapnya.

Langkah Satgas TMMD tersebut mendapat respon positif dari warga.

Udin misalnya mengaku program deradikalisasi yang dilakukan satgas TMMD dengan melakukan penyuluhan maupun ceramah-ceramah di rumah ibadah sangat bagus.

“Saya salut dengan program TMMD berupa deradikalisasi. Ini sangat positif bagi masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang menyimpang. Kami senang dengan keberadaan TNI disini yang banyak memberikan bantuan bagi masyarakat,” katanya. IKI

 

 

 

Pos terkait