Puluhan Penyandang Disabilitas Ramaikan Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Sigi

SIGI, MERCUSUAR – Lebih dari 50 penyandang disabilitas dari berbagai desa di Kabupaten Sigi, termasuk wilayah pedalaman seperti Kecamatan Pipikoro, menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang digelar di Aula Kantor Bupati Sigi, Rabu (10/12/2025).

Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi, dalam sambutannya menegaskan, HDI menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan kesetaraan dan inklusi bagi seluruh warga, termasuk penyandang disabilitas. Ia menyampaikan permohonan maaf atas masih minimnya fasilitas, serta ruang partisipasi yang tersedia bagi kelompok disabilitas.

Menurut Samuel, keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam pembangunan fasilitas publik yang ramah disabilitas.

“Bukan kami tidak ramah, tetapi karena minimnya anggaran sehingga Pemda tidak bisa leluasa,” ujarnya.

Ia berharap alokasi anggaran terkait disabilitas dapat ditingkatkan, serta meminta KARSA Institute terus mendampingi pemerintah dalam perencanaan dan implementasi pembangunan inklusif.

Ketua Dewan Pengawas KARSA Institute, Rahmat Saleh, menilai peringatan HDI tahun ini sebagai momentum bagi Sigi untuk memperkuat komitmennya sebagai daerah inklusif. Ia menekankan pentingnya jaminan ruang partisipasi yang setara bagi seluruh warga tanpa memandang agama, suku, warna kulit, maupun kondisi fisik.

Rahmat menyebut Kabupaten Sigi telah memiliki landasan hukum yang progresif melalui Perda, Perbup, dan Rencana Aksi Daerah tentang Pengakuan dan Perlindungan Penyandang Disabilitas dan Terdampak Kusta. Ia juga mengapresiasi inisiatif pemerintah desa, terutama di wilayah pedalaman seperti Desa Banasu dan Desa Peana di Kecamatan Pipikoro, yang telah memulai program desa ramah disabilitas hingga menerbitkan peraturan desa terkait penghormatan penyandang disabilitas.

Kabupaten Sigi merupakan kabupaten ketiga di Sulawesi Tengah yang memiliki payung hukum khusus bagi penyandang disabilitas dan terdampak kusta. Kebijakan ini lahir dari kerja sama Pemkab Sigi dengan KARSA Institute melalui Program Building Effective Network (BEN) dan ESTUNGKARA.

Wakil Ketua PPDI Sigi, Ayub, berharap momentum HDI mendorong penguatan penanganan, perlindungan, dan pengakuan bagi penyandang disabilitas di Sigi. Ia meminta Pemda membuka ruang partisipasi lebih luas dalam agenda desa, kecamatan, dan kabupaten. Selain itu, ia mengusulkan penyediaan rumah singgah serta fasilitas mobilisasi bagi penyandang disabilitas yang tinggal jauh dari pusat layanan kesehatan.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan berupa alat bantu, paket sembako, dan alat tulis kepada para peserta. */JEF

Pos terkait