SIGI, MERCUSUAR – Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) merupakan rumah tahan gempa yang disosialisasikan dan diperkenalkan kepada masyarakat Sulteng. Rumah ini sudah diuji oleh Pusat Penelitian dan Pembangunan (Puslitbang) Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR Bandung dan sudah teruji di Aceh.
Pimpinan PT Asrijes selaku Aplikator RISHA, Yul Fortune, Kamis (21/2/2019) mengatakan, pada prinsipnya, pihaknya hadir untuk membawa teknologi, yang diharapkan bisa diterapkan di Provinsi Sulteng, khususnya di daerah yang terdampak bencana, seperti Kota Palu, Sigi dan Donggala.
Kata dia, rumah tahan gempa ini merupakan teknologi hasil karya anak bangsa, yang sudah diteliti sedemikian rupa. Selain memenuhi syarat rumah sehat, rumah instan cepat dalam pembangunan dan yang paling penting untuk wilayah kita ini konstruksi tahan gempa.
“Dengan diperkenalkannya rumah tahan gempa, hal itu dilakukan agar masyarakat umum dan semua pemangku kepentingan pemerintah daerah, mengetahui tentang teknologi yang dimiliki oleh Kementerian PUPR,” ujarnya.
Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum Bandung, Edi Nur mengatakan, RISHA sebenarnya tidak harus diterapkan di wilayah yang tahan gempa, rumah tahan gempa memiliki keunggulan di antaranya pembangunan yang cepat. Makanya rumah ini dinamakan RISHA yakni rumah instan sederhana sehat.
Pengembang rumah komersial pun kata dia, bisa menggunakan konsep teknologi ini, karena cepat pembangunannya. Bahkan kalau kita ambil contoh rumah type 36 bisa dibangun oleh empat orang tukang dan 20 hari sudah serah terima kunci, dengan efisien biaya 25 persen lebih murah dari rumah konvensional.
Menurutnya, rumah ini bisa bongkar dipasang yakni sambungan antar panel itu menggunakan baut dan mur. Artinya kalau sewaktu-waktu pemilik rumah akan pindah, mereka tidak usah semuanya tapi bagian-bagian tertentu, sehingga rumah itu bisa dipakai kembali. AJI