SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi melalui Dinas Kesehatan Sigi meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Farmasi dalam pengelolaan vaksin.
Hal itu dilakukan melalui pelatihan yang digelar selama tiga hari, sejak Jumat hingga Minggu (1-3/11/2019) di Hotel Best Western Palu.
“Diharapkan pengelola vaksin adalah tenaga farmasi yang telah mendapat pelatihan, karena personel tersebut yang akan bertangggungjawab penuh terhadap rantai dingin vaksin, meliputi pendistribusian dan penyimpanan vaksin,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sigi, Roland Franklin saat pembukaan pelatihan peningkatan SDM Farmasi dalam pengelolaan vaksin, , Jumat (1/11/2019).
Dijelaskannya, penyimpanan dan penaganan vaksin akan efektif dan berhasil jika petugas yang bertanggungjawab terhadap vaksin mengimplementasikan prinsip-prinsip penyimpanan dan penanganan vaksin.
“Pengelolaan sediaan farmasi termasuk vaksin, alat kesehatan dan bahan medis habis terpakai harus dilaksanakan secara multidisiplin dan terkoordinir, sehingga memudahkan untuk memantau distribusi dan ketersediaanya,” jelas Roland.
Olehnya, kemudian Pemerintah Pusat memunculkan konsep One gate Policy (OGP), yaitu suatu sistem untuk memantau distribusi dan ketersediaan obat, melalui satu pintu. Dimana sistem pelaporan ketersediaan dan pendistribusian obat akan dipantau melalui sistem online, sehingga diharapkan pengelolaan dan pendistribusian obat antara Pemerintah Pusat dan daerah lebih efesien.
Kepala Seksi (Kasi) Farmasi dan Alkes Dinkes Sigi, Selviani Darawia dalam laporannya mengatakan pelatihan peningkatan SDM Farmasi dalam pengelolaan vaksin bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga farmasi mengelola vaksin di Puskesmas di Kabupaten Sigi.
“Peserta kegiatan berjumlah 30 orang, terdiri dari pengelola farmasi Puskesmas 19 orang dan Dinas Kesehatan Sigi 11 orang,” tuturnya. AJI