SIGI, MERCUSUAR – Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Sigi, H. Nuim Hayat menghadiri kegiatan ‘Libu Bete’ atau Musyawarah Besar yang dihadiri tokoh adat, majelis adat, dan tim akademik, untuk membahas pengembangan pariwisata dengan tetap mempertahankan adat istiadat serta kearifan lokal di Kecamatan Lindu.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Festival Danau Lindu (FDL) 2024, yang bertujuan mempromosikan potensi pariwisata Lindu secara berkelanjutan, di Desa Tomado Kecamatan Lindu, Sabtu (7/9/2024).
Dalam kesempatan itu, Nuim menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, tokoh adat dan akdemisi dalam mengembangkan potensi pariwisata yang ada di Kecamatan Lindu.
Ia berharap, apapun yang menjadi masukan dari para akdemisi, tokoh adat dan Kementerian Pariwisata, dapat menjadi catatan-catatan untuk bahan evaluasi dan inovasi, dalam upaya meningkatkan potensi pariwisata Danau Lindu.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dwi Marten Yono dalam paparannya mengatakan pentingnya memadukan potensi alam dengan budaya lokal, sebagai daya tarik utama wisata.
“Ada empat yang harus kita ketahui, agar Danau Lindu ini menjadi salah satu objek wisata yang harus dikunjungi. Yaitu ketersediaan kuliner tradisional atau makanan khas, tempat tinggal wisatawan dengan konsep kearifan lokal, sehingga menjadi daya tarik wisatawan khususnya wisatawam asing,” tutur Dwi.
“Selanjutnya, infrastruktur jalan yang memang harus menjadi perhatian. Adanya adat istiadat, budaya, dan masyarakat yang ramah, sehingga wisatawan yang datang merasa bahagia ketika datang berkunjung ke tempat kita. Serta keindahan alam, keindahan alam tidak hanya suasana yang indah dan menyejukkan, tapi bagaimana ketika wisatawan datang berkunjung terlihat bersih tanpa adanya sampah sedikitpun khususnya sampah plastik,” tandas Dwi. */AJI