Sigi Bentuk Tim Pemulihan Pascabencana

Sigi

SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi membentuk tim gugus tugas pemulihan pascabencana. Tim ini akan fokus pada sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, ekonomi, dan infrastruktur.

Demikian dikatakan Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta setelah memimpin rapat pembahasan strategi dan kebijakan pemulihan zona rawan bencana khususnya zona non-likuefaksi di kantor Bupati Sigi sementara, Kecamatan Dolo, Rabu (2/1/2019).

Katanya, tim gugus tugas pemulihan ekonomi terdiri dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Dinas Perindag. Tim gugus tugas Pendidikan, Kesehatan dan Lingkungan hidup jadi satu, sedangkan tim gugus tugas pemulihan infrastruktur menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Gugus tugas yang kami bentuk dikoordinir oleh masing-masing asisten. Setiap gugus tugas memiliki program, misalnya untuk PUPR terkait dengan jalan, jembatan, irigasi, air bersih, baik di kawasan pengungsi maupun di kawasan yang membutuhkan infrastruktur tersebut,” jelas Bupati.

Kata bupati, untuk pemulihan ekonomi di sektor pertanian misalnya,  pembagian handtraktor akan difokuskan pada kelompok yang tinggal di hunian sementara (huntara) maupun di tenda pengungsi.

Untuk pemulihan ekonomi di lokasi huntara dan pengungsi, pendampingannya harus dikeroyok oleh instansi terkait, seperti Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Dinas Perindag.                

Oleh karena itu, Organisasi Perangkat Daerah yang masuk dalam tim gugus tugas agar segera bekerja terkait dengan strategi-strategi pemulihan, di antaranya menyangkut pembangun huntara yang sedang berjalan.

Katanya, selain huntara, OPD juga harus mengecek lokasi serta warga yang akan menempatinya. Selain itu juga harus memastikan ketersediaan kebutuhan dasar seperti air, listrik, dan alat-alat dapur.  

Sementara terkait rencana pembangunan hunian tetap (huntap), juga perlu ada penentuan lokasi  serta perkembangan data-data dampak pasca bencana. “Untuk pemulihan pascabencana dibutuhkan banyak anggaran,” tandas bupati. AJI  

Pos terkait