SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten Sigi menggelar kegiatan penguatan pranata adat, melalui festival budaya untuk perdamaian. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi.
Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Kabupaten Sigi, Muh Basir Lainga, Kamis (20/9/2018) mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan dan keunikan adat dan budaya Sulteng, khususnya Kabupaten Sigi.
“Melalui adat dan budaya Kulawi, kita kenalkan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia, tentang tradisi kerukunan dan kesatuan masyarakat berbasis kearifan lokal, melalui pranata adat dan budaya yang telah terpelihara turun temurun oleh masyarakat Kulawi, serta menjadikan kegiatan ini sebagai media, untuk tetap melestarikan potensi kearifan lokal dan nilai-nilai tradisi untuk tetap dijaga dan dipelihara,” jelasnya.
“Salah satu bentuk keanekaragaman bangsa ini, adalah keanekaragaman dalam budaya spiritual, yang hingga kini masih bertahan sebagai puncak kebudayaan daerah-daerah di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Kata dia, puncak kebudayaan itu hendaklah diartikan sebagai unsur-unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah. Menurutnya, kita semua percaya bahwa masyarakat Sulteng, khususnya masyarakat Kabupaten Sigi, adalah masyarakat yang bijak dalam menyikapi perbedaan, menjunjung tinggi toleransi dan dapat membangun semangat persatuan dan kesatuan.
Diharapkan semoga dengan festival ini, dapat menjadi wahana untuk menumbuhkan semangat dan motivasi kita dalam upaya menggali, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang hidup, tumbuh dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat kita, serta dapat bermanfaat dan memberikan motivasi semangat kebersamaan, semangat gotong royong, semangat untuk perdamaian, agar tetap hidup rukun dan damai dapat terjalin, di antara warga masyarakat khususnya di Kabupaten Sigi yang kita cintai ini.
Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bidang Multikulturalisme Restorasi Sosial dan Jati Diri Bangsa, Haswan Yunaz dalam sambutannya mengatakan, dengan kegiatan penguatan pranata adat dan budaya ini, diharapkan dapat mewujudkan aktifkan kembali penguatan Lembaga Kemasyarakatan Desa sebagai wahana forum perdamaian desa, dapat meningkatkan ketahanan masyarakat dari sisi sosial dan budaya merevitalisasi kearifan lokal, sebagai wahana perdamaian desa, dalam mengimplementasikan kewenangan rekognisi dan subsidiaritas, mendorong tumbuhnya kader-kader pelopor perdamaian, serta mendorong tumbuhnya minat dan bakat bagi pemuda dan masyarakat desa di bidang olahraga. AJI/*