SIGI, MERCUSUAR – Refleksi satu tahun bencana gempa dan likuefaksi di Kabupaten Sigi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi menggelar tahlil, tabligh akbar dan ibadah syukur.
Untuk masyarakat yang beragama Islam menggelar Tahlil dan Tabligh Akbar bertema ‘Refleksi Likuefaksi di Bumi Kaili Sebagai Upaya Menghidupkan Hati’ di lapangan Sepakbola Desa Kotapulu, Kecamatan Dolo, Sabtu (28/9/2019). Hikmah Tahlil dan Tabliqh Akbar yang di sampaikan oleh Pimpiann Majelis Ta’lim Riyaadhul Janah Jakarta , Habib Syafiq Bin Ali Ridho Bin Syech Abubakan Bin Salim.
Sementara masyarakat beragama Kristen melaksanakan ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di sejumlah lokasi, diantaranya Gereja Protestan Indonesia Donggala (GPID) Jemaat Patmos Jono Oge pada Sabtu (28/9/2019) dan di Gereja BK Korps Wisolo, Kecamatan Dolo Selatan, Minggu (29/9/2019).
Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta dalam sambutannya saat Tahlil dan Tabligh Akbar di Desa Kotapulu mengatakan bencana yang terjadi menjadi peringatan bagi manusia agar selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan melakukan hal baik kepada sesama, serta menjaga talisilaturahmi diantara sesama.
Pascabencana, berbagai tindakan telah dilakukan oleh Pemkab Sigi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan melakukan pemulihan dalam membangun kembali Kabupaten Sigi.
“Saya mengajak masyarakat yang hadir untuk bersama mendoakan saudara kita yang menjadi korban bencana pada 28 September 2018 lalu,” ujar Bupati.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Sigi, Paulina saat ibadah KKR di GPID Jemaat Patmos Jono Oge dan ibadah di Gereja BK Korps Wisolo, Kecamatan Dolo Selatan mengatakan mengenang satu tahun peristiwa gempa bumi, likuefaksi, dan tsunami yang menimpa wilayah Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan sekitarnya pada 28 September 2018 lalu bukanlah untuk membuka kembali kesedihan dan luka lama. Namun hal itu menjadi sebuah wujud perenungan dan ungkapan syukur.
Satu tahun bencana alam itu, katanya, dijadikan momentum terus bangkit, sekaligus untuk meningkatkan agar lebih peduli pada alam sebagai kesatuan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, serta meningkatkan keimanan manusia kepada Tuhan yang mempunyai kehidupan.
“Diharapkan masyarakat Sigi selalu bersyukur atas limpahan sumber daya alam dan hasil bumi yang dimiliki, serta menjaga alam Sigi atas karunia Tuhan demi mewujudkan Kabupaten Sigi yang maju mandiri berbasis ekonomi kerakyatan,” imbau Wabup. AJI