SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bekerjasama dengan Islamic Relief Worldwide, menggelar workshop Penyusunan Kajian Risiko Bencana (PKBR) Sigi, di salah satu hotel di Palu, Kamis (10/9/2020).
Direktur Islamic Relief via video conference (vidcon), menyampaikan beberapa program kebencanaan yang dilaksanakan di Kabupaten Sigi, mulai dari pemulihan pascabencana, pelaksanaan kegiatan pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat, melalui pendekatan saluran harapan melalui para pemuka agama yang dilaksanakan di tiga desa, yaitu Desa Jono Oge, Lolu dan Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru.
Kemudian di tingkat pemerintah, Pemkab Sigi memberikan ruang kepada Islamic Relief dan para stakeholder lainnya, untuk bekerjasama di Kabupaten Sigi dalam penguatan risiko bencana, salah satunya melalui workshop penyusunan dasar risiko bencana.
“Harapnya, di akhir tahun 2020, Sigi sudah mempunyai dokumen kajian risiko bencana yang komprehensif,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekkab) Sigi, Muh. Basir Lainga mengapresiasi Islamic Relief yang telah banyak membantu masyarakat Kabupaten Sigi sejak terjadinya gempa bumi 28 September 2018, hingga saat ini.
Kajian ini sangat penting, mengingat Kabupaten Sigi yang memiliki kondisi alam yang rawan bencana, mulai dari banjir bandang, tanah longsor, gempa bumi dan likuifaksi.
Nantinya diharapkan dokumen ini dapat menjadi sebuah dokumen sebagai acuan, dalam penyusunan rencana kebijakan pemerintah Daerah Kabupaten Sigi. Ia berharap hasil kajian ini dapat bermanfaat seoptimal mungkin sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat Sigi. AJI