SIGI, MERCUSUAR – Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Sigi, Rahmad Iqbal Nurkhalish mengatakan, sejak tahun 2021 luas areal pengembangan kakao di Kabupaten Sigi mencapai 27.885 hektare dengan produksi sekitar 19.500 ton.
“Jumlah lahan kakao tersebut tersebar di 15 Kecamatan di Kabupaten Sigi,” kata Rahmad kepada wartawan Mercusuar, tengah pekan lalu.
Menurutnya, komoditas kakao merupakan komoditas sosial, dalam arti usaha perkebunan kakao tersebut diusahakan oleh perkebunan rakyat yang melibatkan sekitar 11.500 KK.
Lanjutnya, komoditas kakao merupakan komoditas unggulan perkebunan di Kabupaten Sigi yang memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat, yakni sebagai penggerak ekonomi daerah, sumber pendapatan petani, lapangan kerja, mendorong agribisnis dan agroindustri serta pengembangan wilayah.
“Untuk perkembangan produksi kakao secara berkelanjutan, Kabupaten Sigi masih memiliki potensi untuk dapat meningkatkan volume dan mutu produksinya,” jelasnya.
Beberapa faktor pendukung potensi pengembangan kakao tersebut, antara lain luas lahan yang cukup sesuai untuk kakao, minat pekebun cukup tinggi, tersedianya bahan tanam unggul, tersedianya paket teknologi, tersedianya SDM, dukungan pemerintah pusat dan daerah yang tinggi serta potensi pasar yang besar.
Komponen penting pengembangan kakao berkelanjutan adalah kemampuannya untuk tetap ekonomis dan tetap memberikan upah yang layak dengan kondisi bekerja yang adil mensejahtrerakan dan aman bagi petani.
Sistem pertanian berkelanjutan juga mengangkat perekonomian lokal dan regional, menciptakan lapangan kerja yang baik dan membangun komunitas yang kuat. AJI
