SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi menerima bantuan sarana air bersih dan sanitasi dari Mercy Corps Indonesia dan IDCF Taiwan. Lokasi tersebut tersebar di 12 desa di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sigi Biromaru, Kecamatan Gumbasa dan Kecamatan Dolo Selatan.
Hal tersebut dikatakan Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta saat menghadiri acara serah terima bantuan sarana air bersih, sanitasi dan kader promosi kesehatan di Desa Maranata, Kecamatan Sigi Biromaru, Rabu (16/10/2019).
Demikian rilis yang diterima wartawan Media ini dari Bagian Humas Pemkab Sigi, Rabu (16/10/2019).
Bupati mengucapkan terima kasih pada Mercy Corps Indonesia dan IDCF Taiwan dengan adanya program bantuan air bersih dan fasilitas sanitasi bagi masyarakat terdampak bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuefaksi pada tanggal 28 September 2018 lalu.
“Diharapkan dengan adanya program bantuan tersebut, kiranya masyarakat dapat menggunakan, serta merawat dengan baik fasilitas bantuan tersebut,” ujarnya.
Menurut Bupati, Pemkab Sigi ingin bangun kerjasama yang baik dengan Mercy Corps Indonesia dan IDCF Taiwan. “Diharapkan ada penambahan beberapa lagi titik air bersih di wilayah Kabupaten Sigi, selain dari titik sarana air bersih yang sudah ada saat ini,” tuturnya.
Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis mengucapkan terima kasih pada Pemkab Sigi bersama jajaran, serta seluruh masyarakat Sigi atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan selama melakukan pekerjaan.
Intervensi respons gempa pasigala oleh Mercy Corps Indonesia terutama di Sulteng dan Sigi, tidak hanya berakhir disini, tapi mempunyai program jangka panjang.
Menurutnya, selain membantu fasilitas air bersih dan sanitasi, pihaknya juga kedepan akan masuk kedalam proses perbaikan ekonomi melalui pembuatan sumur bor bagi petani.
“Diharapkan dengan adanya perluasan atau penambahan titik sarana air bersih di Kabupaten Sigi, aparat desa dan masyarakat merawat sarana, serta fasilitas tersebut. Semoga bantuan ini berdampak positif terhadap pemulihan gempa di Kabupaten Sigi,” ujarnya.
Representatif TETO Taiwan, Peter Lan mengatakan hubungan Indonesia dan Taiwan sangat erat.
Saat ini, katanya, data yang terkumpul menyebutkan ada sekitar 300.000 masyarakat Indonesia ada di Taiwan, baik sebagai tenaga kerja, pelajar, maupun untuk pariwisata.
Selain itu, hampir sebagian satu keluarga di Taiwan mempunyai teman dari Indonesia, baik secara dekat maupun teman yang kurang dekat. “Sehingga setiap kali Indonesia mengalami bencana, pemerintah dan masyarakat Taiwan selalu berdiri dibarisan paling depan untuk memberikan bantuan,” tutupnya. AJI/*