SIGI, MERCUSUAR – Solidaritas Korban Pelanggaran HAM (SKP-HAM) Sulteng, melakukan monitoring Dapur Usaha di Desa Potoya, Kabupaten Sigi, Rabu (15/5/2019). Monitoring ini dilakukan, setelah bantuan berupa peralatan usaha, dibagikan pada 1 Mei lalu.
Sekretaris Jenderal SKP-HAM Sulteng, Nurlaela Lamasitudju, Kamis (16/5/2019) menjelaskan, saat ini Dapur Usaha yang telah terbentuk, sudah mulai menjalankan usahanya. Monitoring yang dilakukan SKP-HAM Sulteng kata dia, bertujuan untuk memantau, sudah sejauh mana usaha mereka berjalan, serta siapa saja dari kelompok usaha ini, yang sudah menjalankan usahanya.
“Hal ini, juga termasuk kendala-kendala yang ditemukan di lapangan, apabila ada kelompok usaha yang belum berjalan,” ujarnya.
Monitoring Dapur Usaha ini kata Ella, sapaan akrabnyam akan dilakukan di semua desa yang telah tergabung sebelumnya, yaitu Desa Potoya, Soulowe, Karawana dan Sidera. Di empat desa ini, ada beberapa kelompok yang sudah terbentuk dan juga mendapatkan bantuan, berupa peralatan dan bahan usaha, yang didukung oleh kemitraan.
Usaha yang mereka kelola pun kata Ella, ada bermacam-macam, ada berupa makanan, kue kering, kue basah, es buah, burasa, dan ada juga yang bergerak di bidang fashion.
Agenda monitoring ini menurutnya, selain untuk memantau perkembangan usaha ibu-ibu, juga untuk mengetahui manfaat apa yang didapatkan oleh mereka, dari peralatan dan bahan yang diberikan. Agenda ini juga kata dia, dilakukan untuk mengetahui harapan-harapan dari ibu-ibu Dapur Usaha, dengan dibentuknya kelompok ini, setelah pelatihan yang diberikan di awal pertemuan.
“Kegiatan monitoring ini akan dilakukan sampai 18 Mei, di empat desa yang telah disebutkan,” tutupnya. JEF/*