Tingkatkan Ketangguhan Keluarga Terhadap Bencana; YPI-CRS Bagi Ribuan Poster

POSTER

SIGI, MERCUSUAR – Hasil survei di Jepang, pada kejadian gempabumi Great Hanshin Awaji 1995 menunjukkan, persentase korban selamat disebabkan oleh diri sendiri sebesar 35 persen dan anggota keluarga 31,9 persen.  Berdasarkan ilustrasi tersebut, sangat jelas bahwa faktor yang paling menentukan adalah penguasaan pengetahuan yang dimiliki oleh ‘diri sendiri’, untuk menyelamatkan dirinya dari ancaman risiko bencana.

Hal ini diperoleh dari upaya peningkatan kapasitas individu dan keluarga, dan upaya penyelamatan dalam situasi bencana. Demikan disampaikan Koordinator Program Yayasan Pusaka Indonesia (YPI)-CRS, Marjoko, saat pendistribusian poster kesiapsiagaan bencana, belum lama ini.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris BPBD Kabupaten Donggala, Muh. Mursid Sanduan, Kabid Kesiapsiagaan, Alfian, Lurah Kabonga Besar, Rahmadtriadi, dan Kelompok Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Kelurahan Kabonga Besar.

Dikatakan Marjoko, pemasangan poster ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap upaya yang harus dilakukan, pada situasi bencana yang mungkin terjadi. Setiap rumah kata dia, mendapatkan pemahaman tentang tindakan-tindakan yang harus dilakukan sebelum terjadi, pada saat  dan setelah terjadi bencana, sehingga dari tingkat individu dan keluarga telah memahami langkah-langkah konkrit yang harus dilakukan, dalam menghadapi situasi bencana, sehingga kerugian terhadap hidup dan kehidupan dapat dinimimalisir.

“Sebanyak 6.300 eksemplar poster akan dipasang YPI dan CRS di lima desa dan satu kelurahan, yakni Desa Namo, Bolapapu, Salua, dan Tuva, di Kabupaten Sigi serta Desa Loli Tasiburi dan Kelurahan Kabonga Besar di Kabupaten Donggala. Poster yang didistribusikan berupa poster siaga banjir, siaga gempa, siaga longsor dan siaga tsunami,” Kata Marjoko.

Ditambahkannya, Pemerintah Republik Indonesia telah meluncurkan program Keluarga Tangguh Bencana (KATANA), yang merupakan wujud arahan presiden, untuk melakukan edukasi kebencanaan secara berkala dan teratur. Gerakan ini bertujuan agar setiap keluarga di Indonesia berpengetahuan, sadar, hingga terbiasa untuk mengenali risiko bencana, mengurangi kejadian bencana, mengurangi korban dan kerugian di keluarganya sendiri, serta menularkan ketangguhan tersebut ke keluarga lain.

Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Donggala, Muh. Mursid Sanduan, menyambut baik upaya yang dilakukan YPI dan CRS serta Kelompok PRB. Kata dia, setidaknya hal ini sudah membantu dalam mengedukasi masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Ini merupakan upaya mitigasi structural, dalam upaya kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana guna Pengurangan Resiko Bencana, masyarakat harus sudah siap dalam menghadapi situasi bencana,” ujarnya.

Tidak hanya poster bencana, YPI dan CRS bersama BPBD Donggala juga memasang rambu bencana di beberapa titik. */JEF

 

Hal ini bertujuan membantu masyarakat mendapatkan informasi yang akurat terkait kawasan  bahaya, jalur evakuasi serta titik kumpul bila terjadi bencana alam.

 

“Pemasangan rambu bencana juga bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat lainny” ungkap Mursid.

 

Pos terkait