UMKM Sibalaya Barat Butuh Perhatian Pemerintah

images

SIGI, MERCUSUAR – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Sibalaya Barat, Kecamatan Tanambulava butuh perhatian pemerintah guna mengembangkan usaha mereka.

Salah satu UMKM yang digiati para ibu PKK di desa tersebut, yakni usaha pembuatan shouvenir bros hingga keset dari kain perca, dimana produksinya kini sempat terhenti mengingat tidak adanya modal usaha.

Magdalena (34), salah satu pengelola UMKM tersebut mengaku aktivitas produksi shouvenir dan keset baru dimulai pertengahan tahun 2018 lalu. Hasil produksi mereka pun terbilang laris di kalangan ibu-ibu anggota majelis taklim hingga guru-guru di sekolah.

“Kami jualnya ke ibu-ibu pengajian se Kecamatan Tanambulava dan juga di sekolah-sekolah. Alhamdulillah saat itu lumayan laku dan modal produksi kami berputar terus,” ungkap Magdalena, pekan lalu.

Namun pasca gempa September 2018 lalu, aktivitas produksi mereka terhenti dan kini kehabisan modal untuk melanjutkan usaha mereka.

“Kami berharap bisa dapat akses modal dari pemerintah desa atau dilibatkan dalam bumdes. Kami ibu-ibu masih produktif untuk melanjutkan usaha itu, tapi tidak punya modal,” sambungnya.

Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan, Moh Kasim mengaku pihaknya di tahun 2019 dimungkinkan untuk membantu akses modal bagi UMKM itu, selagi dapat memenuhi syarat sesuai prosedur Dana Desa (DD).

“Jadi nanti kami harap mereka membuat sebuah nama UMKM, membentuk struktur yang jelas dan mengajukan proposal. Kami tentu siap membantu selagi sesuai ketentuan yang berlaku untuk pencairan bantuan Dana Desa,” ujar Kasim.

Ia pun berharap para ibu PKK tetap termotivasi menjalankan kembali usaha tersebut. BAH

 

Pos terkait