Warga Bangga Coba Bunuh Diri

FOTO COBA BUNUH DIRI - Copy

SIGI, MERCUSUAR – Warga penghuni hunian sementara (huntara) di Desa Bangga Kecamatan Dolo Selatan, Maslia (39) melakukan percobaan bunuh diri karena sakit hati dan cemburu terhadap kekasihnya.

Kapolres Sigi, AKBP Wawan Sumantri menyatakan peristiwa itu terjadi Senin (12/8/2019) sekira pukul 20.50 Wita.

Dijelaskannya, kronologi kejadian tersebut bahwa sekira satu jam sebelum percobaan bunuh diri dilakukan, Maslia terlibat pertengkaran dengan pacarnya, Rahman (23) yang merupakan warga Desa Pakuli Kecamatan Gumbasa.

“Mereka berdua diketahui menikah siri dan sudah tinggal serumah. Jadi setelah mereka bertengkar, Rahman langsung pulang ke Pakuli. Maslia yang diduga depresi kemudian mengambil sebilah pisau dan menusuk perutnya sendiri sebanyak satu kali sehingga terluka. Kemudian saksi bernama Lina yang datang ke rumah Maslia mendapatinya sudah terbaring dalam keadaan tengkurap dan terluka. Lina langsung memanggil ketua RT dan Kepala Desa Bangga untuk melakukan pertolongan dengan membawa korban ke Puskesmas Baluase,” jelas Kapolres, Rabu (14/8/2019).

Lanjutnya, dari hasil interogasi terhadap korban didapatkan informasi bahwa Maslia sudah lama dan sering meminta Rahman untuk menikahinya secara sah. Namun belum juga dilakukan Rahman serta hanya dijanji-janji.

“Ditambah lagi korban mendengar kabar bahwa pacarnya tersebut sedang menjalin asmara dengan perempuan lain. Olehnya kami menduga korban melakukan percobaan bunuh diri dikarenakan depresi akibat perlakuan pacarnya dan sering bertengkar. Keadaan korban sampai saat ini sudah membaik dan sadar serta masih dirawat di Puskesmas Baluase, Kecamatan Dolo Selatan,” ujarnya.

Dikatakan Kapolres bahwa tidak menutup kemungkinan korban akan kembali melakukan percobaan bunuh diri, karena masih dalam keadaan depresi. Olehnya, ia meminta Bhabinkamtibmas di desa bersangkutan dapat melakukan koordinasi dengan aparat desa serta keluarga Maslia dan Rahman agar memberikan pemahaman kepada Maslia untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat membahayakan nyawa atau jiwa korban.

“Bhabinkamtibmas bersama kepala desa dan keluarga yang bersangkutan juga diharap dapat meminta Rahman agar memberikan penjelasan terhadap korban dan mencari solusi terbaik agar tidak terulang kembali kejadian serupa,” tutup Kapolres. BAH

Pos terkait