SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Desa (Pemdes) Lembantongoa, Babinkamtibmas, Babinsa dan Masyarakat Desa Lembantongoa gotong royong membangun tunggul sementara dari karung. Adapun isi dari karung tersebut adalah berupa tanah dan pasir.
Demikian dikatakan tokoh masyarakat Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Deki Basalulu, kepada wartawan Mercusuar melalui sambungan telepon, Senin (1/8/2022).
Kata dia, pemasangan tanggul tersebut untuk mengalihkan arus air sungai yang menerjang areal persawahan dan perkebunan.
“Pembangunan tanggul yang terbuat dari karung isi tanah dan pasir sifatnya hanya sementara, hal itu dilakukan sambil menunggu penanganan dari instansi terkait,” jelasnya.
Lanjutnya, sebelum air sungai merusak lebih besar, ia berharap segera ada penanganan dari instansi terkait baik itu Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS), Dinas Pekerjaan Umum maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dalam hal ini, Pemdes Lembantongoa mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Mengingat bencana datang dengan tiba-tiba dan tidak ada yang tahu. AJI