SIGI, MERCUSUAR – Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) bersama Yayasan Pusaka Uwelu (YASALU) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Sigi (PMD), melaksanakan kegiatan pelatihan sistem informasi desa di Taman Jati Langaleso Kabupaten Sigi, Rabu (30/3/2022). Kegiatan ini merupakan rangkaian dari pengembangan sistem informasi desa, yang sementara digarap oleh YPI, YASALU dan Dinas PMD Kabupaten Sigi di Kecamatan Dolo Selatan dan Kecamatan Dolo Barat.
Sebagai Informasi, YPI dan YASALU akan melakukan pendampingan intens di 24 desa di Kecamatan Dolo Selatan dan Kecamatan Dolo Barat selama tiga bulan ke depan paska pelatihan. Pendampingan tersebut bagian dari rangkaian kegiatan, yang diharapkan dapat memberi sumbangsih terhadap perkembangan sistem informasi desa.
Sementara Dinas PMD sendiri sebagai bagian dari pemerintah, konsultasi dan pemateri dalam pelatihan yang diwakili oleh Kabid Penataan dan Perkembangan Desa, Bakhtiar berpendapat, kegiatan ini dapat menjadi acuan potensi pengembangan sistem informasi di Sigi. Semoga hal tersebut dapat memberikan dampak positif sehingga dapat dilanjutkan pada wilayah-wilayah lain.
Vocal Point dari Caritas Switzerland yang juga selaku donor dari Yayasan Pusaka Indonesia di program penanggulangan risiko bencana, Leyn Gantare mengatakan, kegiatan semacam ini penting untuk dilaksanakan, selain untuk pengembangan sumber daya manusia di desa, juga bagian dari adaptasi desa terhadap perkembangan digitalisasi saat ini, yang diharapkan dapat bersinergi terhadap penanggulangan risiko bencana.
“Kita semua berharap bahwa kegiatan ini dan rangkaiannya, dapat meningkatkan kapasitas pemerintah desa di bidang digitalisasi, yang berkembang pesat hari ini. Hal tersesbut dapat dimanfaatkan oleh desa di bidang penanggulangan risiko bencana dan pengembangan ekonomi masyarakat,” ucap Leyn Gantare.
Senada dengan Leyn Gantare, Camat Dolo Selatan yang diwakili oleh Kepala Seksi Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial, Abdullah mengatakan, kegiatan pelatihan yang dilaksanakan ini, tidak hanya berdampak pada aspek publikasi BUMDes, tapi juga dapat mengembangkan ekonomi masyarakat dari efek promosi produk-produk yang ada di desa.
“Kegiatan ini dapat dimanfaatkan BUMDes untuk sarana promosi ke depan, dan setelah promosi produk berjalan, maka dampak promosi produk bisa membantu pengembangan ekonomi masyarakat,” kata Abdullah.
Abdullah juga mengatakan, semoga pengembangan sistem informasi desa ini, dapat terus berkelanjutan paska pendampingan Yayasan Pusaka Indonesia selesai.
Ketua Badan Pengurus YPI, Kristina Perangin-angin, mengapresiasi pelatihan sistem informasi desa ini. Dirinya berharap, pemerintah desa dapat mengoptimalkan SID, untuk menujang kerja kerja terutama dalam pengurangan resiko bencana. */JEF